Lembaga tersebut mencatat pada 2017, total konsumsi BBM sekitar 71 juta kiloliter (kl), kemudian meningkat menjadi 74,4 juta kl pada 2019, dan selanjutnya pada 2022 meningkat menjadi 78 juta kl seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Apabila ditinjau dari jenisnya, peningkatan konsumsi BBM terbesar pada 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah avtur 63,4%, diikuti avgas sekitar 27,3%, biodiesel 9,9%, dan bensin 8,6%.
Dari sisi konsumsi BBM per sektor pada 2022, porsi terbesar masih ditempati sektor transportasi sekitar 90%, diikuti sektor sektor industri sekitar 7%, serta sektor komersial, rumah tangga, dan sektor lainnya sebesar 3%.
Secara kumulatif, DEN mencatat pasokan energi primer dalam 5 tahun terakhir tumbuh sekitar 5,7% per tahun; di mana bauran primer energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 12,3% alias masih jauh dari target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) di level 23% pada 2025.
“Pada 2022, sektor industri menjadi pengguna energi terbesar dengan porsi 44,8%, diikuti sektor transportasi 37,4%. Adapun, pertumbuhan konsumsi energi terbesar 5 tahun terakhir adalah batu bara dengan 38%, diikuti biodiesel 18%, dan listrik 6%,” ungkap DEN.
(wdh)