Penjualan ritel AS mencatat pertumbuhan terkuat dalam tiga bulan pada Desember, menandai akhir tahun yang kuat bagi konsumen. Data Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa nilai pembelian ritel naik 0,6% secara luas, tidak termasuk inflasi, sementara penjualan–tidak termasuk mobil–naik sebesar 0,4%.
Seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, dari 13 kategori yang diukur, sembilan di antaranya mencatat kenaikan penjualan. Kenaikan terbesar terjadi pada penjualan pakaian, toko barang umum termasuk pusat perbelanjaan, dan e-commerce.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, indeks regional tertekan, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China di Kuartal IV-2023 yang mencapai 5,2%, berada di bawah ekspektasi 5,3%. Secara keseluruhan PDB China tumbuh sebesar 5,2% di tahun 2023.
“Adapun dari dalam negeri, IHSG ditutup turun -0,58% menyusul pelemahan bursa global. Selain itu pelaku pasar juga memperhatikan hasil pertemuan RDG Bank Indonesia di mana suku bunga BI-Rate dipertahankan di kisaran 6,0%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sentimen dari serangkaian data ekonomi China yang mengecewakan terus membebani sentimen investor.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan hasil yang beragam untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, sementara harga rumah dan pengeluaran terkait properti mengecewakan. Sebuah ukuran perubahan harga secara luas mencatat penurunan kuartalan terpanjang sejak tahun 1999.
Harga rumah di China mengalami depresiasi terbesar dalam hampir sembilan tahun pada Desember. Penurunan harga properti yang berkelanjutan di China telah menjadi hambatan utama bagi perekonomian.
Bersamaan dengan itu, rasio utang ekonomi China mencapai rekor tertinggi baru, menurut data Bank Sentral dan Biro Statistik yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Rasio leverage makro–atau total utang sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto, melonjak ke angka 286,1% pada kuartal keempat. Rasio utang yang dimiliki oleh sektor Pemerintah mengalami peningkatan mencapai 2,3 poin persentase.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi perdana 2024. Sesuai ekspektasi pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
RDG-BI pada 16-17 Januari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate 6%, suku bunga Deposit Facility 5,25%, dan suku bunga Lending Facility 6,75%. Keputusan ini senada dengan ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun Bloomberg yang melibatkan 28 institusi seluruhnya memperkirakan BI-Rate tetap bertahan di 6%.
Kebijakan moneter, lanjut Perry, memang masih berfokus untuk menjaga stabilitas alias pro-stability. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Sentral akan mengedepankan kebijakan makro-prudensial.
Pada kesempatan yang sama BI juga memaparkan, pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2023 mencapai 10,38%, berada di kisaran atas target tahun lalu di angka 9%–11% yang sejalan dengan kinerja korporasi yang masih baik.
"Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh 12,26% dan 10,05%," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,58% ke 7.200 disertai volume penjualan yang relatif tinggi.
“Dapat dicermati support terdekat di 7,152, worst case scenario apabila IHSG break support maka pergerakan IHSG saat ini sedang membentuk wave c dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya menguji ke 7.021-7.111,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (18/1/2024).
Herditya juga memberikan catatan, namun best case, bila IHSG masih mampu bertahan di atas area support, maka terdapat kemungkinan IHSG akan menguji kembali 7.278-7.307 untuk membentuk wave b dari wave (ii).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BMRI, MDKA, MEDC, dan PGEO.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi lanjut melemah, yang diperkirakan memasuki area konsolidasi pada kisaran 7.150-7.200 di Kamis (18/1).
“Indeks-indeks Wall Street melanjutkan koreksi di Rabu (17/1). Hal ini dipicu keraguan investor terhadap agresivitas the Fed dalam memangkas suku bunga acuan di 2024 menyusul realisasi penjualan ritel di AS yang lebih baik dari perkiraan,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini, MDKA, BANK, CPIN, ICBP, RAJA, dan IMAS.
(fad)