Kendati demikian, Arief mengatakan Indonesia bisa berhenti untuk melakukan impor beras untuk CBP bila penanaman padi melampaui 1 juta hektar sehingga produksi berpotensi mencapai 2,5 juta ton dan melebihi kebutuhan bulanan nasional.
Arief mengutip pernyataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa pemerintah telah menanam padi pada lahan seluas 1,3 juta hektar di Desember 2023 dan ditargetkan bakal mencapai 1,7 hektar pada Januari 2024.
Apalagi, kata Arief, Jokowi juga menyetujui untuk menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp14 triliun pada 2024
“Jadi kita akan hitung sama-sama, mudah-mudahan setelah Maret, April, Mei, apa yang ditanam Pak Mentan (bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri),” ujar dia.
Bila produksi dalam negeri meningkat, Indonesia tidak perlu melakukan impor beras untuk CBP. Dalam hal ini, Bapanas bakal menginstruksikan Perum Bulog untuk menyerap produksi nasional sebagai CBP sehingga harga di tingkat petani tidak jatuh dan bisa dijaga dengan baik.
“Jadi Pak Presiden perintah Pak Mentan untuk tanam, (Mentan) perintah Bapanas untuk serap. Kita semua sepakat harga di tingkat petani dijaga dengan baik,” kata Arief.
(dov/frg)