Saat harga gas murah, insentif untuk menggunakan batu bara menjadi berkurang.
Harga gas turun seiring proyeksi suhu udara yang lebih moderat pada musim dingin tahun ini. Suhu udara di Eropa diperkirakan menghangat ke kisaran 4-5 derajat celcius pekan depan.
Ini menyebabkan permintaan listrik untuk penghangat ruangan lebih bisa dikendalikan, tidak ada lonjakan berarti. Padahal di sisi lain pasokan sangat memadai.
“Outlook harga gas masih stabil cenderung bearish. Tidak ada perubahan dalam prakiraan suhu udara dan ekspor gas dari Norwegia ke Eropa sudah kembali ke 350 mcm/hari,” sebut riset Engle’s EnergyScan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,44. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sedangkan indikator Stochastic RSI tercatat 17,77. Sudah di bawah 20, sudah jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, ruang untuk kenaikan harga batu bara sebenarnya terbuka. Target resisten terdekat adalah US$ 133/ton. Jika tertembus, maka bisa naik lagi ke US$ 137/ton.
Sementara target support terdekat adalah US$ 126/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara jatuh ke US$ 119/ton.
(aji)