Pelemahan Rupiah Masih akan Berlanjut Hari Ini, Imbas Global
Tim Riset Bloomberg Technoz
18 January 2024 07:35
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih akan bergerak melemah pada hari ini, Kamis (18/1/2024) tertekan sentimen pasar global yang masih membebani aset-aset di pasar negara berkembang menyusul terus penguatan dolar Amerika Serikat, terungkit harapan pivot The Fed pada Maret yang pupus.
Indeks dolar AS ditutup menguat tadi malam, penguatan dua hari berturut-turut. Sementara aksi jual di pasar global baik di surat utang maupun saham juga masih berlanjut. Indeks-indeks saham di Wall Street ditutup merah, sedang tingkat imbal hasil Treasury, surat utang AS, melanjutkan reli kenaikan terutama untuk seri pendek yang melompat 12,9 basis poin. Tenor acuan 10 tahun kini di 4,09%, naik 4,2 basis poin.
Lanskap ini tidak menguntungkan bagi rupiah kendati dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin, Gubernur BI Perry Warjiyo, memberi pernyataan penguatan bahwa pelemahan rupiah sejak awal tahun masih lebih baik ketimbang valuta Asia lain. Bank sentral menilai, ketidakpastian global sudah mereda sehingga tren jangka panjang rupiah adalah menguat.
Namun, situasi jangka pendek tetap tidak bisa diabaikan. Sejak awal tahun, para pemodal global terus beramai-ramai mengurangi posisi 'taruhan' mereka bahwa The Fed akan memulai pivot bunga Maret nanti. Di pasar swap, probabilitas penurunan Fed fund rate pada Maret pupus sehingga tinggal 54% dari tadinya di atas 70%.
Di pasar forward, kontrak rupiah pagi ini diperdagangkan di kisaran Rp15.642/US$, lebih lemah dibanding kisaran pergerakan kemarin. Sedang di pasar spot kemarin, rupiah ditutup melemah untuk hari keempat di posisi Rp15.640/US$. Sementara kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, juga ditutup melemah di Rp15.639/US$.