Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga tercatat di zona merah, dengan penurunan 9,37 poin (0,67%) ke posisi 968,94.
Sementara saham-saham LQ45 yang tercatat melemah harganya adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 150 poin (4,21%) ke posisi Rp3.410/saham, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melemah 45 poin (2,74%) ke posisi Rp1.600/saham, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kehilangan 90 poin (2,64%) ke posisi Rp3.320/saham.
Senada, tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Jago Tbk (ARTO) drop 90 poin (2,6%) ke posisi Rp3.370/saham, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melemah 30 poin (2,39%) ke posisi Rp1.225/saham. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 45 poin (2,32%) ke posisi Rp1.895/saham.
Untuk pasar saham Asia kompak bergerak melemah pada sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong terjungkal mencapai 3,71%, indeks Kospi terdepresiasi 2,47%, indeks Shanghai drop 2,09%, indeks Strait Times Singapore jatuh 1,34%, dan indeks Nikkei 225 melemah 0,4%. Sementara itu Dow Jones Index Future turun 0,35%.
Indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong merosot paling dalam sejak November 2022. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang merupakan indeks dari saham utama China yang terdaftar di Hong Kong, sempat jatuh mencapai 4,1%. Diperdagangkan pada level terendah dalam lebih dari satu tahun.
Merahnya IHSG dan Bursa Asia siang-sore hari ini terseret sentimen dari serangkaian data ekonomi China yang mengecewakan terus membebani sentimen investor.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan hasil yang beragam untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, sementara harga rumah dan pengeluaran terkait properti mengecewakan. Sebuah ukuran perubahan harga secara luas mencatat penurunan kuartalan terpanjang sejak tahun 1999.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, harga rumah di China mengalami penurunan terbesar dalam hampir sembilan tahun pada Desember, menyoroti alasan mengapa pemerintah mendukung kota-kota besar untuk mengatasi krisis properti.
Bersamaan dengan itu, rasio utang ekonomi China mencapai rekor tertinggi baru, menurut data Bank Sentral dan Biro Statistik yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Rasio leverage makro–atau total utang sebagai persentase dari produk domestik bruto, menanjak ke angka 286,1% pada kuartal keempat. Rasio utang yang dimiliki oleh sektor pemerintah mengalami peningkatan mencapai 2,3 poin persentase.
BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi perdana 2024. Sesuai ekspektasi pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
RDG-BI pada 16-17 Januari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Keputusan ini senada dengan ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 28 institusi seluruhnya memperkirakan BI-Rate tetap bertahan di 6%.
Kebijakan moneter, lanjut Perry, memang masih berfokus untuk menjaga stabilitas alias pro-stability. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, bank sentral akan mengedepankan kebijakan makro-prudensial.
Akan tetapi, kali ini Perry menyebut dengan gamblang bahwa ruang penurunan suku bunga acuan cukup terbuka. "Hari ini kita putuskan BI-Rate tetap. Saya sampaikan ruang penurunan suku bunga masih akan ada," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama BI menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2023 mencapai 10,38%, berada di kisaran atas target tahun lalu di angka 9%-11% yang sejalan dengan kinerja korporasi yang masih baik.
"Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh 12,26% dan 10,05%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
(fad/wep)