"Saya telah fokus pada operasi penerbangan yang aman sebagai pramugari dan akan terus mempertimbangkan hal ini ke depannya," kata Tottori kepada wartawan dalam konferensi pers di Tokyo. "Saya bangga dengan awak kabin."
Tottori, yang bergabung dengan Japan Airlines pada tahun 1985, akan menggantikan Yuji Akasaka, yang akan menjadi ketua dewan setelah pergantian jabatan.
Maskapai penerbangan Jepang sebelumnya mengatakan bahwa mereka berencana untuk mencatat beban sebesar ¥15 miliar ($103 juta) karena kehilangan jet Airbus SE A350-900 yang terbakar setelah kecelakaan pada 2 Januari, dan menambahkan bahwa kerugian tersebut akan dicover oleh asuransi.
Japan Airlines harus membeli pesawat baru setelah pesawat mereka hilang dalam kebakaran setelah tabrakan, kata Akasaka. Maskapai tersebut akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden setelah penyebab kecelakaan ditentukan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, kata Akasaka. Ia menyebut bahwa komunikasi antara pengatur lalu lintas udara dan pesawat "masih bersifat analog," menciptakan risiko bagi industri tersebut.
Penerbangan Japan Airlines mendarat di landasan yang sama tempat pesawat De Havilland Canada Dash 8 Penjaga Pantai Jepang sedang bersiap-siap untuk lepas landas untuk mengirimkan bantuan bagi korban gempa bumi yang melanda Jepang barat laut sehari sebelumnya.
(bbn)