Logo Bloomberg Technoz

Media resmi Korea Utara belum memberikan komentar mengenai pertemuan antara Choe dan Putin. Namun sebelumnya, mereka telah menyatakan bahwa kunjungan Choe akan berakhir pada Rabu. Putin telah berjanji untuk mengunjungi Korea Utara, menandakan adanya upaya membangun hubungan yang lebih erat antara kedua negara tersebut.

Pertemuan ini dan peningkatan transfer senjata antara Korea Utara dan Rusia menunjukkan hubungan yang terus berkembang antara kedua negara. Meskipun kedua pihak membantah pengiriman senjata, bukti-bukti seperti citra satelit mengindikasikan bahwa ada aktivitas yang mencurigakan di pelabuhan Najin.

Sebagai imbalan atas persenjataan tersebut, Moskow diyakini akan menyediakan teknologi dan dukungan untuk program militer Kim Jong Un. Demikian ungkap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam kunjungannya ke Seoul pada November.

Jika Putin benar-benar mengunjungi Pyongyang, ini akan menjadi pertama kalinya ia bertemu dengan Kim di Korea Utara. Putin pernah berkunjung ke sana sebelumnya pada Juli 2000, untuk bertemu Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, yang menjadi pusat perhatian internasional setelah ia mengadakan pertemuan penting di Pyongyang dengan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung yang meningkatkan harapan pemulihan hubungan di semenanjung yang terpecah itu.

Sementara itu, Kim Jong Un memulai tahun ini dengan memanas-manasi Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Kim menyerukan untuk menghapus konsep "reunifikasi damai" dengan Korea Selatan dari konstitusi negaranya dan menyebut Seoul sebagai musuh utama serta mengancam akan menyerang AS jika diprovokasi.

Kim juga menguji coba rudal balistik jarak menengah pada Minggu yang dirancang untuk menyerang semua pangkalan Jepang dan AS di Guam. Pyongyang mengklaim bahwa mereka menggunakan "hulu ledak yang dapat bermanuver dan dikendalikan" yang bergerak dengan kecepatan hipersonik. Jika benar, hal ini dapat membantu Korut menghindari sistem pertahanan udara yang dioperasikan AS di wilayah tersebut.

AS, Jepang, dan Korea Selatan sedang mengevaluasi rudal tersebut. Yonhap News melaporkan, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa Korea Utara telah membuat beberapa kemajuan dalam program senjata hipersoniknya.

Dengan adanya pertemuan ini dan rencana kunjungan Putin ke Korea Utara, masih perlu untuk melihat bagaimana perkembangan hubungan antara kedua negara ini akan berlanjut dan apa yang akan terjadi dengan aliran senjata yang terus meningkat.

(bbn)

No more pages