Pengecualian perlindungan asuransi ini dapat menimbulkan masalah karena ketidakjelasan dalam interpretasi istilah 'kepentingan'. Selain itu, meskipun serangan sering terjadi, belum ada serangan yang mencegah kapal untuk melanjutkan perjalanan.
Namun, risiko perang yang meningkat telah membuat biaya asuransi kapal melonjak drastis. Sebelumnya, nilai pertanggungan diperkirakan hanya sekitar 10% dari nilai kapal, namun sekarang mencapai 1%, yang berarti biaya asuransi sebesar US$1 juta diperlukan untuk kapal senilai $100 juta.
Dalam beberapa kasus, kapal yang ditargetkan tampaknya salah sasaran, seperti kapal yang mengangkut minyak Rusia. Tingkat risiko yang semakin tinggi ini mengindikasikan dampak yang lebih luas bagi industri pelayaran.
Situasi keamanan yang rapuh di Laut Merah bagian selatan menunjukkan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi kapal dagang. Peristiwa ini juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional untuk menjaga keamanan laut.
(bbn)