Darmawan mengatakan, HRS Tersebut nantinya dapat melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat.
HRS yang berlokasi di Senayan itu juga telah dilengkapi dengan HRS 150 bar dan 300 bar. Secara bertahap, akan dinaikkan hingga 700 bar.
Kini, PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan. Kendaraan besutan milik Subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.
"Pengembangan rantai pasok hidrogen hijau ini sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Artinya, kita beralih dari BBM yang mayoritas berbasis pada impor ke green hydrogen yang diproduksi domestik di dalam negeri," tambahnya.
Lebih Irit
Selain itu, PLN juga mengeklaim bahwa bahan bakar green hydrogen yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM.
Menurut perhitungannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400, sedangkan mobil listrik Rp370,- per km. Namun, mobil hidrogen hanya Rp350 per km.
"Sehingga transisi energi ini tidak hanya untuk mengurangi penggunaan energi beremisi tinggi di sektor transportasi, tetapi sekaligus beralih ke energi yang ramah lingkungan, bahkan nol emisi, dan tentu dengan harga yang jauh lebih murah," ujar dia.
Adapun, HRS tersebut juga akan dilengkapi charger kendaraan listrik berbasis hidrogen yang memiliki fungsi sama dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Di sana juga dibangun Hydrogen Center dan Hydrogen Gallery Room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen di Indonesia.
Secara total, melalui 21 green hydrogen plant itu, PLN telah memproduksi hingga 199 ton green hydrogen. Dari total produksi tersebut, PLN hanya menggunakan 75 ton untuk kebutuhan operasional pembangkit, sementara 124 ton sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Jumlah tersebut dapat digunakan untuk melayani 424 unit cell electric vehicle, sehingga dapat menghemat impor BBM sebesar 1,55 juta liter/tahun dan menurunkan emisi karbon hingga 3,72 juta kg CO2/tahun.
(ibn/wdh)