Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, kata Bambang,  kinerja pertambangan Vale sejak berpoerasi di Indonesia selama lebih dari dari 6 dekade ini juga terbilang sangat bagus; seperti good mining practice (GMP) hingga environmental, social, and governance (ESG).

"Kemudian, di bidang lingkungan, kita akui Vale itu cukup konsisten dengan menjaga alam. Apalagi, kalau kita lihat dia punya sistem penghijauan, reklamasi, kemudian nursery yang cukup hijau."

Negosiasi harga 14% saham Vale Indonesia yang harus didivestasikan kepada MIND ID memang hingga kini masih terus bergulir.

Namun, kedua negosiasi tersebut terbilang masih alot dan terkatung-katung selama beberapa bulan belakangan, atau setelah proses head of agreement (HoA) ditandatangani pada November tahun lalu.

Musabab alotnya kesepakatan tersebut lantaran kedua perusahaan tidak kunjung mencapai titik temu terkait dengan banderol harganya. Pemerintah diketahui meminta harga diskon untuk pembelian saham dari harga pasar perusahaan berkode INCO itu.

Imbas itu, Kementerian ESDM pun melontarkan ancaman terhadap lambatnya negosiasi tersebut, yang seharusnya rampung medio tahun lalu.

Akan tetapi, hingga awal 2024, tanda kesepakatan antara VCL dan MIND ID masih belum terlihat. Menteri ESDM Arifin Tasrfif pun meminta negosiasi tak berbelit dan segera tuntas.

"Kita harapkan deal-nya segera dilaksanakan. Kalau tidak bisa dalam waktu yang relatif singkat, kita akan berpikir lain," ujar Arifin dalam konferensi pers capaian kinerja 2023, Senin (15/1/2023).

Meski demikian, Arifin tak mengelaborasi langkah apa yang akan diambil otoritas energi jika negosiasi divestasi tersebut masih alot. Berdasarkan informasi, kesepakatan tak kunjung terjadi karena VCL mematok harga tinggi pada saham yang ingin dialihkan kepada MIND ID.

"Jadi itu saja sinyalnya," ujar Arifin.

Untuk diketahui, Vale Indonesia memang diminta untuk melakukan divestasi saham tambahan minimal sebesar 11% sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang akan berakhir pada Desember 2025. 

Syarat tersebut untuk memenuhi 51% kepemilikan saham ke negara yang diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) No. 3/2020 tentang Perubahan atas UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).

Adapun, induk perusahaan INCO, VBM sebelumnya memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO ke MIND ID tidak akan menggeser posisi VCL sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tambang nikel di Sorowako, Sulawesi itu. Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke MIND ID.

Jika nantinya pelepasan saham itu resmi, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia masih hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID yang sebesar 34%. 

Berdasarkan keterangan resmi VBM, setelah proses HoA divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco kuartal terakhir tahun lalu, kepemilikan VCL terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%, atau hanya beda 0,1% dengan MIND ID.

Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.

Meski demikian, hingga saat ini, belum diketahui secara pasti berapa porsi saham yang dilepas oleh VCL dan Sumitomo ke MIND ID dalam proses divestasi kali ini.

(ibn/wdh)

No more pages