“Peristiwa ‘Buy the Rumor’ perihal ETF Bitcoin Spot ini telah dimulai sejak BlackRock mengajukan aplikasi ETF Bitcoin pada Juni 2023, saat itu harga BTC sekitar US$25.000,” jelas Panji dalam riset yang diterbitkan.
Meski demikian, Panji berkeyakinan, penurunan ini kemungkinan hanya dalam jangka pendek di mana Bullish hingga akhir tahun berpotensi akan tetap berlanjut.
Sebanyak 11 produk investasi ETF Bitcoin Spot resmi diperdagangkan di AS sejak tanggal 11 Januari 2024, dengan volume perdagangan mencapai sekitar US$4,6 miliar pada hari pertama.
Mendasari itu, SEC tetap menegaskan bahwa persetujuan ini tidak mencerminkan dukungan atas Bitcoin. SEC terus berpandangan bahwa Bitcoin dan kripto adalah aset berisiko dan mudah berubah.
Mengutip data CoinMarketcap, Selasa (16/1/2024) pukul 16:55 WIB, gerak sejumlah aset kripto dalam 24 jam mulai bergerak menguat. Termasuk Bitcoin yang tengah menguat 0,6% ke level harga US$42.982.74
Adapun yang paling dalam tinggi kebangkitannya terjadi pada Solana (SOL) dengan penguatan mencapai 2,1% dalam 24 jam, dan pelemahannya tersisa 3,5% dalam sepekan menuju harga US$97,5.
Selanjutnya, Ethereum (ETH) berhasil menguat 0,4% dalam 24 jam, dan melaju dengan kenaikan 10,8% dalam sepekan menuju harga US$2.543.
BNB Koin tengah bergerak di zona hijau. Dengan mencatatkan kenaikan 0,7% dalam 24 jam menjadi US$318,96, dan menguat 4,6% dalam sepekan.
Altcoin unggulan lainnya, Shiba Inu (SHIB) yang juga dalam tren rebound dengan terkoreksi 0,2% dalam 24 jam menjadi US$0,0000096, dengan kenaikan 2,65% dalam sepekan.
“Secara teknikal, Bitcoin mulai bergerak stabil setelah penurunan dalam beberapa hari terakhir di mana menunjukan indikasi rebound MA-50 dan menuju ke area MA-20 di US$43.650. Jika berhasil menembus MA-20, potensi kenaikan menuju ke resistance US$44.500,” terang Panji.
Sementara, perlu antisipasi jika Bitcoin gagal rebound MA-50, potensi penurunan ke support terdekat ke level US$40.500.
Meskipun Bitcoin mengalami kontraksi yang cepat, Ethereum (ETH) justru mengalami kenaikan dalam periode tujuh hari perdagangan.
Terlebih pasca persetujuan ETF Bitcoin Spot kemarin, ekspektasi pasar tentang ETF Ethereum juga akan disetujui. Ekspektasi ini mendorong minat investor ke Ethereum.
Diketahui, sejumlah perusahaan besar, seperti Vaneck, BlackRock, dan Fidelity, telah mengajukan permohonan untuk ETF Ethereum Spot.
Batas waktu keputusan pada Mei 2024 untuk ETF VanEck, diikuti oleh BlackRock pada bulan Agustus 2024. Namun tidak menutup kemungkinan keputusan dapat keluar lebih awal.
Mencermati data historis pada ETF Bitcoin Spot, melihat situasi Ethereum saat ini masih dalam fase 'Buy the Rumor’ yang serupa dengan siklus ETF Bitcoin Spot.
Bahwa penurunan harga berpotensi terjadi setelah persetujuan resmi diberikan nantinya.
“Secara teknikal, saat ini area support US$2.400 dapat diperhatikan untuk menjadi area yang potensial untuk entry di ETH,” tulis Panji.
Pekan ini, Ethereum juga akan mulai melakukan serangkaian peningkatan keunggulannya di jaringan uji coba (Testnet) sebelum menerapkan di jaringan utama (Mainnet), yang menjadi bagian dari peningkatan DenCun (Cancun-Deneb) - guns meningkatkan skalabilitas Ethereum.
Panji menyebut, founder Ethereum, Vitalik Buterin, berencana meningkatkan batas gas di blockchain Ethereum yang naik sebesar 33%. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak transaksi dalam setiap blok, serta meningkatkan throughput dan kapasitas keseluruhan jaringan.
“Dengan berbagai sentimen positif mengalir ke Ethereum, besar kemungkinan Ethereum akan mengalami pergerakan positif dalam beberapa minggu ke depan,” jelasnya.
(fad/wep)