Penutupan Cobre Panama, yang menyumbang 78% dari laba operasional First Quantum dalam sembilan bulan pertama 2023, telah menghapus lebih dari setengah nilai pasar penambang dan membuat keuangan perusahaan berada dalam ketidakpastian karena utangnya yang bernilai miliaran dolar telah jatuh tempo.
First Quantum berencana memotong belanja modal sebesar US$400 juta tahun ini – hingga berkisar US$1,2 miliar sampai US$1,4 miliar – sebagai imbas dari melambatnya belanja di Cobre Panama, serta langkah-langkah untuk memerangi pertumbuhan biaya di tambangnya di Zambia.
Tanpa beroperasinya Cobre Panama, perusahaan tersebut juga memperkirakan produksi tembaga akan turun hampir setengahnya dibandingkan dengan tahun lalu. Perusahaan memproduksi 708.000 metrik ton tembaga pada 2023 dan memperkirakan dapat memproduksi 370.000 ton hingga 420.000 ton pada 2024.
First Quantum sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk menghentikan operasi penambangan di tambang nikelnya di Australia. Bloomberg juga melaporkan pekan lalu perusahaan telah memulai proses penjualan tambang tembaga di Spanyol.
Krisis ini telah menarik perhatian pesaingnya, Barrick Gold Corp, yang menurut laporan Bloomberg awal bulan ini telah mendekati beberapa pemegang saham utama First Quantum untuk mengukur dukungan terhadap potensi pengambilalihan.
Dalam pernyataan Senin, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah mengadakan diskusi bulan ini dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Panama terkait dengan status penangguhan tambang saat ini, yang digambarkan sebagai “pelestarian dan pengelolaan yang aman.”
Biaya untuk memelihara situs ini diperkirakan mencapai US$15 juta hingga US$20 juta per bulan, kata perusahaan itu. Mereka dijadwalkan menyampaikan rencana awal kepada pemerintah pada 16 Januari.
First Quantum mengatakan masih “berkomitmen” terhadap Panama meskipun ada kemunduran, dan telah memulai kampanye untuk mengiklankan manfaat tambang tersebut menjelang pemilihan presiden penting pada Mei yang dapat menentukan nasib proyek tersebut.
Cobre Panama adalah salah satu operasi tembaga terbaru dan terbesar di dunia, dan menghasilkan sekitar 1,5% pasokan logam dunia sebelum menghentikan operasinya tahun lalu karena protes yang memblokir akses terhadap pasokan utama.
(bbn)