Logo Bloomberg Technoz

"Hal ini sudah diperkirakan, namun sepertinya tidak mungkin ada kendaraan lain selain ketiga kendaraan ini yang akan dicabut sertifikasinya," ujar analis otomotif senior Bloomberg Intelligence, Tatsuo Yoshida.

Dia menambahkan, beban keuangan—untuk mendapatkan sertifikasi kembali, memulai kembali produksi, dan memberi kompensasi kepada ribuan mitra—mungkin terlalu berat bagi Daihatsu. Dalam hal ini Toyota mungkin harus turun tangan untuk membantu.

Penemuan pada awal tahun 2023 bahwa setengah lusin model mungkin terkena dampak dari hasil uji yang dimanipulasi berkembang menjadi skandal besar pada bulan lalu. Kala itu, Daihatsu mengungkapkan bahwa penyelidikan internal menemukan 174 ketidaknormalan di 64 mobil yang berasal dari tahun 1989.

Ilustrasi Daihatsu Gran Max (Dok. Astra Daihatsu)

Produsen mobil Jepang dan pemasok tersebut telah menghentikan operasi di dalam negeri hingga akhir Januari. Akan tetapi tenggat waktu itu dapat berubah seiring dengan tindakan yang diambil oleh pihak berwenang otoritas dan reaksi masyarakat.

Daihatsu, yang telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Toyota sejak 2016, dikenal dengan jajaran kei car dan kendaraan ringan lainnya yang populer di Jepang dan Asia Tenggara.

Penangguhan pengiriman akan mempengaruhi kendaraan yang diproduksi di Jepang dan luar negeri, dan tidak hanya di pabrik Toyota tetapi mungkin juga di Mazda Motor Corp. dan Subaru Corp, mengingat Daihatsu memasok suku cadang dan layanan manufaktur ke berbagai produsen mobil lainnya.

(bbn)

No more pages