Grup ransomware STORMOUS mengunggah beberapa bukti peretasan. Hal yang dianggap serius karena menurut para analis keamanan siber Indonesia masih sangat rentan pembobolan data. Selama periode 2023 saja peretasan terus berulang.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa selama ini belum ada perhatian lebih pada keamanan siber.
“Hambatan keamanan siber utamanya adalah kurang diperhatikannya keamanan siber itu sendiri ketika membangun sistem berbasis online. Memang ini akan terkait juga dengan anggaran tambahan yang dibutuhkan,” jelas Heru saat berbincang dengan Bloomberg Technoz.
Pada Selasa siang VP Public Relations KAI, Joni Martinus menegaskan seluruh data penumpang dalam kondisi aman dan membantah klaim serangan ransomware. Seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate pada setiap stasiun masih berjalan lancar dan aman.
KAI meminta penumpang dan pengguna layanan tak khawatir terhadap keamanan datanya. Namun pihaknya tetap akan melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut.
Selain itu, dia mengatakan, perusahaan pelat merah ini tengah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara untuk memeriksa dan mengusut kabar peretasan data KAI.
Martinus memastikan, KAI tak akan tunduk pada kejahatan siber, termasuk jika terjadi permintaan tebusan.
(wep/dba)