Walau demikian, Tutuka memperingatkan konflik Laut Merah pada akhirnya bisa saja mengerek harga minyak dunia jika perang antara Yaman dan Barat terus dicampuri oleh kepentingan Iran dan Rusia yang membuat situasi di jalur perdagangan utama itu kian keruh.
Hari ini, harga minyak dunia relatif stabil seiring dengan berlanjutnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang membuat ketegangan tinggi di Timur Tengah diimbangi oleh prospek ekonomi global yang goyah.
Minyak mentah Brent bertahan di atas US$78 per barel, drop 0,2% pada Senin (15/1/2024) waktu AS, sementara West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$73.
Militan Yaman yang didukung Iran menyerang kapal komersial milik AS dengan rudal balistik anti-kapal pada Senin, menggarisbawahi peringatan dari militer dan kelompok perdagangan bahwa jalur air tersebut masih terlalu berisiko untuk navigasi.
“Ketidakpedulian minyak mentah terhadap lonjakan ketegangan di Timur Tengah tampaknya sedikit mengejutkan,” kata Vandana Hari, pendiri Vanda Insights di Singapura, dikutip Bloomberg.
“Ini merupakan indikasi sejauh mana pandangan terhadap fundamental minyak global makin suram.”
Serangan Hamas dan Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 telah memicu anomali harga minyak mentah ditambah dengan risiko perang, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena harga kembali turun setelah beberapa minggu.
Serangan AS terhadap sasaran-sasaran Houthi akhir pekan lalu, sebagai pembalasan atas serangan terus-menerus terhadap kapal-kapal di Laut Merah, kini kembali meningkatkan ketegangan. Risiko utamanya adalah Iran akan terlibat langsung dalam konflik tersebut, tetapi pasar minyak tampaknya mengabaikan kemungkinan tersebut pada saat ini.
Makin banyak kapal tanker minyak dan gas yang dialihkan dari jalur Laut Merah yang bermasalah, dan beberapa perusahaan dan produsen mengatakan mereka akan menghindari wilayah tersebut. Salah satu yang terbaru adalah Qatar tampaknya mengirimkan kapal gas alam cair ke Eropa melalui rute yang lebih panjang mengelilingi Afrika.
“Meskipun tidak ada produksi yang hilang, pengalihan kapal tanker tersebut secara tidak langsung memperketat pasar dengan memaksa stok minyak di perairan menumpuk,” kata Citigroup Inc dalam sebuah catatan.
“Namun, bukan alasan utama kami bahwa serangan AS/Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman dan masalah di Laut Merah akan menyebabkan kenaikan harga minyak secara substansial,” kata bank tersebut.
Harga Minyak Hari Ini:
- Brent untuk penyelesaian Maret stabil di US$78,03 per barel pada pukul 9:32 pagi di Singapura.
- WTI untuk pengiriman Februari berada di US$72,29 per barel, 0,5% lebih rendah dari penutupan Jumat.
- Kontrak berjangka tidak diselesaikan pada Senin karena hari libur nasional AS.
(wdh)