Wang juga menyatakan bahwa jutaan orang berjuang untuk bertahan hidup di Jalur Gaza, dan infrastrukturnya telah hancur sepenuhnya. Dia menyatakan bahwa China telah membuat keputusan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat tahap ketiga kepada wilayah Palestina.
Dalam pernyataannya, Wang juga meminta komunitas internasional mempertimbangkan kekhawatiran yang sah dari negara-negara di kawasan. Dia menegaskan bahwa pemerintahan Gaza di masa depan harus menjadi langkah penting menuju solusi dua negara.
Wang juga berbicara dengan Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab. Dalam pertemuan mereka, kedua belah pihak membahas secara menyeluruh konflik tersebut dan mencapai kesepakatan tentang beberapa hal yang dapat membantu menyelesaikan krisis.
Hingga Kamis (18/1) waktu setempat, Wang melakukan berbagai pembicaraan selama kunjungannya ke Mesir, Tunisia, Togo, dan Pantai Gading.
Wang dan Gheit setuju bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan untuk meredakan situasi dan mewujudkan gencatan senjata sesegera mungkin, menurut laporan media pemerintah China.
Menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Wang dan Gheit, seperti dilansir kantor berita Xinhua, "negara-negara yang berpengaruh, khususnya, perlu memainkan peran yang objektif, tidak memihak, dan konstruktif dalam hal ini."
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Wang dan Gheit menekankan bahwa solusi dua negara masih merupakan dasar "untuk pengaturan masa depan mengenai nasib rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur."
(ros)