Namun, sumber tersebut menyatakan bahwa Yoav Gallant tiba terlambat dan "tampaknya tidak menerima memo tersebut."
Sebenarnya, Brigadir Jenderal Guy Markizano, sekretaris militer Yoav Gallant, diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut. Namun, Yoav Gallant menolak menerima keadaan itu dan memilih untuk keluar. Dia membawa Katz dan Markizano juga saat meninggalkan ruang rapat.
Sumber menyatakan bahwa Yoav Gallant yang marah kemudian mengeluarkan kata-kata kasar kepada Netanyahu dan Tzachi Hanegbi, Penasihat Keamanan Nasional Israel.
Sebelum meninggalkan ruang rapat, Yoav Gallant dengan nada marah menyatakan, "berhentilah menghalangi pekerjaan saya."
Situasi menjadi semakin tegang saat Hanegbi, yang juga terlibat dalam perselisihan itu, mengucapkan, "bahkan saya tidak membiarkan ajudan saya ada di sini."
Yoav Gallant memberi tahu Hanegbi, yang jabatannya berada di bawah Kantor Perdana Menteri Israel, bahwa dia juga seorang ajudan.
Laporan media lokal Israel tidak menjelaskan lebih lanjut siapa saja yang hadir dalam rapat itu. Namun, televisi publik Kan menyebut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi tidak ikut menghadiri rapat.
Netanyahu, Gallant, dan Menteri Benny Gantz adalah anggota utama kabinet perang Israel, yang membawa Partai Persatuan Nasional ke dalam pemerintahan untuk membantu mengawasi perang melawan Hamas.
Gallant kembali ke rapat kabinet perang sekitar satu jam kemudian, menurut media lokal Israel. Rapat tidak dihadiri oleh asisten atau penasihat pada saat itu.
Namun, beberapa sumber yang dekat dengan Gallant, seperti dikutip Jerusalem Post, menyatakan bahwa kehadiran sekretaris militer dan kepala staf pertahanan sangat penting "dalam menyampaikan instruksi kepada kementerian dan militer."
Tally Gotliv dari Partai Likud yang berkuasa di Israel mengkritik debat Gallant dan Netanyahu. Dia menganalogikan tindakan kedua pejabat Israel itu dengan tindakan anak-anak TK.
"Bagaimana kita bisa mengandalkan kabinet ramping yang berperilaku seperti anak-anak TK? Apakah tidak ada satu pun orang dewasa yang bertanggung jawab di sana, yang bisa mengimbau orang-orang untuk berperilaku? Anak-anak kecil, itulah diri kalian, berada di tengah perang," kritik Goltiv.
(ros)