Smart Pole, lanjut Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono menjelaskan,merupakan konsep tiang multifungsi yang mengintegrasikan berbagai fungsi dan teknologi dalam sebuah fasilitas.
Integrasi berupa perangkat seperti lampu, sensor, kamera pengawas, perangkat komunikasi, hingga perangkat komputasi. Alhasil Smart Pole dapat mendukung berbagai fungsi pencahayaan cerdas berdasarkan kondisi lingkungan aktual dan media komunikasi.
Tonny menjelaskan, Smart Pole bakal terdiri dari komponen lampu LED, sensor cahaya untuk menyesuaikan intensitas cahaya lampu, sensor gerak untuk mengaktifkan dan menyesuaikan pencahayaan berdasarkan keberadaan orang atau kendaraan. Selain itu disematkan kontrol untuk mengendalikan dan memantau fungsi lampu.
Terdapat pula komponen konektivitas seperti Wi-Fi, Ethernet, 4G/LTE — untuk lalu lintas data komunikasi dan manajemen jarak jauh.
Penerapan ini diklaim memiliki keamanan data yang kuat. Terdapat juga sistem manajemen, power supply, kabinet kontrol dan keamanan siber.
“Juga terdapat sensor kualitas udara untuk memantau kualitas udara di sekitar Smart Pole, menyediakan data untuk inisiatif lingkungan,” ujarnya.
Smart pole akan hadir di 311 wilayah dengan titik persimpangan jalan, jalan arteri primer, jalan arteri sekunder, jalan kolektor sekunder, jalan lokal sekunder, jalan khusus, jalan yang melewati rel kereta, dan sekitar halte bus serta stasiun.
Lebih lanjut, Bonie menjelaskan, pihaknya juga tengah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi seperti fixed broadband atau fiber optik, 4G/LTE, dan 5G.
“5G di IKN menjadi standar, entah menggunakan teknologi lebih tinggi tergantung dari used case,” pungkasnya.
(dov/wep)