Logo Bloomberg Technoz

100 Hari Israel vs Hamas: Konflik Meluas, Pasar Global Terguncang

News
15 January 2024 15:15

Warga Palestina memeriksa sisa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Maghazi, Gaza tengah, Senin (25/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina memeriksa sisa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Maghazi, Gaza tengah, Senin (25/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Paul Wallace, Iain Marlow dan Dana Khraiche - Bloomberg News

Bloomberg, Kekhawatiran dari pembunuhan komandan senior Hizbullah di Lebanon oleh Israel belum sepenuhnya menghilang ketika Antony Blinken mengunjungi Tel Aviv pada 9 Januari. Kunjungan tersebut sebagai bagian dari tur lain yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Diplomat top AS itu sebelumnya telah menghabiskan beberapa hari mendesak para pemimpin di kawasan itu agar melakukan apapun yang mereka bisa untuk mengendalikan Iran dan milisi proksinya. Hizbullah telah menyerang pasukan Israel, dan Houthi di Yaman telah menargetkan kapal di Laut Merah. Serangan Houthi mendorong AS dan Inggris untuk melancarkan serangan udara terhadap kelompok tersebut.

Ketika perang antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-100, pertanyaannya adalah apakah perang ini akan menyebar ke luar Gaza dan menjadi konflik yang lebih luas. Namun dengan meningkatnya keinginan Israel untuk berperang melawan Hizbullah dan pengaruh AS terhadap sekutunya yang mulai memudar, jawabannya lebih mungkin ditemukan di Tel Aviv atau Yerusalem daripada di Beirut atau Washington.

Peta kunjungan Blinken ke Timur Tengah. (Sumber: Bloomberg)

Bahkan ketika tentara Israel menghadapi perlawanan sengit di Gaza dan jumlah korban jiwa dari pihak militer maupun warga sipil terus bertambah, negara tersebut masih terguncang oleh serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Banyak yang percaya semua musuh Israel kini harus dilawan, tidak terkecuali Hizbullah, milisi Syiah yang didanai Iran yang bersumpah untuk menghancurkan Israel.