Kepergian para pelobi baru-baru ini menyusul eksodus staf dari operasi Huawei di AS, dan menandai akhir yang tenang dari aktivitas mahal mereka yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Huawei masih dalam upaya mempertahankan kehadirannya di pasar Amerika Utara.
Perusahaan ini mencapai puncak kejayaannya sebagai pemasok perusahaan-perusahaan seluler kecil di seluruh AS, bahkan ketika operator-operator besar menjauhinya. Meningkatnya ketegangan dengan Beijing pada akhirnya membuat perusahaan ini terlarang.
Lebih dari satu dekade yang lalu, para pejabat Washington mulai memperingatkan kemampuan Huawei untuk menggerakkan mata-mata di dalam peralatannya lewat sejumlah menara seluler dan peralatan jaringan lainnya di AS.
Huawei membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa produknya tidak menimbulkan ancaman. Namun tetap saja regulator Amerika pada tahun 2022 telah melarang perusahaan tersebut untuk menjual produknya. Regulator melanjutnya pembatasan akses bergerak Huawei ke teknologi canggih milik AS.
Pada puncak kejayaannya, Huawei memiliki sembilan perusahaan pelobi dalam daftar gajinya dan sejumlah kecil perwakilan public relation. Para eksekutif diketahui melobi ke kantor-kantor anggota kongres dan ruang redaksi utama.
Pada satu kuartal tahun 2019, pengeluaran lobi federal Huawei mencapai US$1,8 juta, meningkat enam kali lipat dari tahun sebelumnya. Huawei menghabiskan US$3,6 juta untuk melobi di AS pada tahun 2021, menurut pengajuan tersebut.
Beberapa di antaranya disalurkan ke acara pesta mewah yang dihadiri oleh orang-orang bayaran kelas atas, termasuk pelobi veteran Partai Demokrat Tony Podesta, yang menghasilkan US$1 juta dari Huawei pada tahun tersebut, menurut pengungkapan kepada Senat AS.
Podesta mengatakan dalam sebuah pengajuan bahwa pekerjaannya untuk Huawei berakhir pada 30 Desember 2022.
Dengan larangan yang sudah diberlakukan dan pembatasan bisnisnya di AS, Huawei tidak memiliki banyak alasan untuk terus membakar uang untuk melobi Washington.
“Pasar AS bukanlah tempat yang memungkinkan untuk melakukan terobosan bagi Huawei dalam waktu dekat," kata Chris Pereira, mantan eksekutif humas Huawei dan pendiri konsultan iMpact.
Morrissey, yang melakukan lobi untuk Huawei dan Futurewei, mengonfirmasi dalam sebuah pesan di LinkedIn bahwa ia meninggalkan perusahaan tersebut pada bulan Desember.
Morrissey bercerita sekarang dia menjadi direktur senior urusan pemerintahan di perusahaan teknologi baterai Gotion.
Hogg, yang telah menjabat sebagai kepala hubungan pemerintah Huawei sejak tahun 2020, meninggalkan perusahaan pada bulan November, menurut profil LinkedIn-nya. Dia tidak menanggapi permintaan komentar.
Perusahaan ini juga telah kehilangan perusahaan pelobi, usai Imperium Global Advisors dan LeMunyon Group mengakhiri kontrak mereka dengan Futurewei, unit penelitian Huawei yang berbasis di AS, pada November 2023, menurut pengajuan ke Senat.
Dan Squire Patton Boggs, sebuah firma hukum global, belum melaporkan aktivitas lobi ke Kongres atas nama Futurewei sejak awal 2023. Mantan Perwakilan AS Republikan Lee Terry, dari Nebraska, mengakhiri kontrak lobi dengan Huawei pada akhir 2022.
Pada bulan Oktober, satu-satunya pihak yang terdaftar bekerja atas nama Huawei adalah Sidley Austin, namun perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar.
Huawei juga telah mengajukan pemberitahuannya sendiri bahwa mereka menghentikan upaya lobi di Capitol. Perusahaan juga telah menghentikan operasi di kantor-kantor di Plano, Texas, Trey Smith, wakil presiden eksekutif di CBRE, sebuah perusahaan layanan real estat yang menangani sewa gedung, mengatakan dalam sebuah email.
Menanggapi pelarangan Huawei, pemerintah China menuduh AS menyalahgunakan kekuasaan negara untuk melumpuhkan perusahaan-perusahaan China.
Huawei dalam beberapa bulan terakhir menawarkan tanggapan de facto sendiri, dengan memproduksi ponsel baru dengan kemampuan teknologi tak kalah canggih. Ini terjadi saat AS tetap menekan Huawei.
Perusahaan mengatakan bahwa pendapatannya melonjak 9% pada tahun 2023, sebagian berkat ponsel baru tersebut.
(bbn)