Logo Bloomberg Technoz

Seperti diketahui, xEV Toyota memasang motor listrik di as roda depan dan meletakkan baterai penggerak motor listrik di bawah dek penumpang. Posisi ini terbilang rendah dan mengundang risiko jika tidak diperhatikan kondisinya. Meskipun, semua produk hybrid Toyota diklaim sudah dilengkapi perlindungan pada komponen motor listrik dan baterai untuk mencegah berbagai potensi masalah.

Toyota Kijang Innova Zenix HEV merupakan kendaraan elektrifikasi (xEV) paling dicari pelanggan, disusul Yaris Cross HEV, Corolla Cross HEV, dan Corolla Altis HEV. Untuk model premium, tersedia Camry HEV dan Alphard HEV..

Teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) adalah yang paling mudah diterima masyakarat. HEV memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission bersama motor bakar dengan efisiensi tinggi. Untuk saat ini, HEV paling sesuai di Indonesia karena tidak membutuhkan charging station untuk mengisi ulang baterai penggerak motor listrik, di mana infrastrukturnya masih terbatas.

Tips Mengemudi HEV Toyota Saat Banjir

1. Perhatikan Ketinggian Banjir

Perhatikan ketinggian air banjir dengan melihat mobil di depan yang sedang melintasinya. Pastikan ketinggian genangan air tidak lebih dari setengah tinggi ban mobil. Kalau sudah lebih dari setengah ban mobil, sebaiknya urungkan niat untuk melintas karena cukup berisiko apabila dipaksa.

Dengan posisi motor listrik sejajar as roda dan baterai di bawah dek penumpang, sehingga kalau ketinggian banjir sudah lebih dari setengah tinggi ban, hindari dan cari jalan alternatif lainnya. 

2. Waspada Arus Air Banjir

Ada banjir yang disebabkan luapan sungai sehingga menimbulkan arus deras di atas jalan yang akan dilalui. Selain bisa membuat mobil terseret arus, ketinggian air dapat melebihi setengah roda saat dilewati. Selain komponen hybrid, di dalam ruang mesin ada pula saringan udara dan sekering yang posisinya hanya sedikit di atas ban mobil.

Efek gelombang yang diciptakan oleh gerakan mobil ketika melewati arus tersebut bisa sampai ke area tersebut. Dan ini berbahaya, terlepas Anda sedang pakai mobil manual atau matik, hybrid atau non hybrid, bahkan mobil tinggi seperti MPV dan SUV.

Anda wajib pula memperhatikan arah arus air dari depan. Jangan paksakan menyeberang bila air mengalir dari arah depan mobil karena meningkatkan risiko masuk ke dalam ruang mesin. Ketinggian air akan semakin sulit diprediksi akibat ombak yang diciptakan bisa melewati kap mesin.

3. Pertahankan Kecepatan Mobil

HEV Toyota sudah dilengkapi transmisi otomatis atau matik, untuk itu pindahkan posisi transmisi ke 1 sebagai rasio paling rendah. Tujuannya supaya transmisi tidak pindah ke posisi yang lebih tinggi dan tetap dapat memanfaatkan momentum torsi mesin untuk melewati banjir.

Jaga putaran mesin jangan terlalu tinggi karena akan membuat air naik di dalam ruang mesin. Putaran mesin yang terlalu tinggi akan membuat mobil bergerak lebih cepat, tapi berisiko menimbulkan ombak tinggi. Cukup tahan putaran mesin sekitar 2.000 – 2.500 rpm supaya tenang melewati banjir.

Selain kemungkinan air masuk ke ruang mesin dan kabin semakin besar, speed terlalu tinggi berpotensi membuat hidung mobil terangkat atau mengambang akibat daya angkat dari air sehingga sulit dikendalikan. Tetapi kecepatan mobil tidak boleh terlalu pelan lantaran butuh tenaga besar untuk melalui jalan banjir.

Cobalah jaga kecepatan mobil sekitar 10 km/jam. Selama mobil masih memiliki tenaga untuk bergerak maju, tidak perlu menambah kecepatan mobil. Jaga kesabaran, waspada, dan fokus agar HEV Anda dapat bergerak tanpa kendala.

4. Pilih Lajur Paling Kanan

Kalau ada opsi 2 atau 3 lajur, gunakan lajur paling kanan ketika menerjang banjir. Biasanya lajur paling kanan memiliki kontur yang lebih tinggi sehingga berpengaruh pada kedalaman air. Untuk lebih aman, Anda bisa memilih lajur yang memiliki genangan air paling rendah karena kondisi jalan bisa berbeda.

5. Jaga Jarak Aman

Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain adalah hal wajib saat melewati banjir. Jadikan kendaraan di depan sebagai patokan terhadap kondisi jalan dan menghindari keadaan yang tidak diinginkan. Saat terjadi masalah pada kendaraan di depan, lakukan pengereman secara halus. 

Hindari rem mendadak karena rem tidak pakem. Hati-hati saat manuver menghindar lantaran ada risiko masuk lubang atau menabrak pembatas jalan. Lakukan penambahan kecepatan mobil secara halus supaya dapat melewati banjir dengan aman.

6. Tetap Fokus Saat Mengemudi

Fokus ketika melewati banjir adalah hal yang utama. Perhatikan kondisi dan keadaan jalan di sekitar mobil. Jangan mengalihkan perhatian seperti bermain ponsel sehingga tidak dapat menjaga kecepatan dan arah, bahkan berisiko menabrak mobil di depan. Jaga emosi supaya mobil bisa melaju tanpa kendala.

7. Brake Check Setelah Melewati Banjir

Jangan langsung tancap gas setelah berhasil melewati genangan air. Lakukan brake check dengan cara menekan pedal rem berkali-kali ketika mobil berjalan sampai gigitan rem kembali normal. Perhatikan panel instrumen dan pastikan tidak ada lampu indikator yang berkedip atau menyala.

(ain)

No more pages