Laporan Bank Indonesia mencatat, pemodal nonresiden mencatat posisi jual bersih di pasar keuangan Indonesia sebesar Rp1,61 triliun selama periode 8-11 Januari lalu. Investor asing banyak melepas kepemilikan di Surat Berharga Negara (SBN) dengan posisi jual Rp3,21 triliun dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp480 miliar. Sementara di pasar saham pemodal asing mencatat posisi beli bersih Rp2,08 triliun.
Alhasil, sepanjang tahun ini hingga 11 Januari lalu, posisi beli bersih asing di SBN tercatat sebesar Rp3,11 triliun, lalu di pasar saham mencetak posisi beli neto Rp5,96 triliun dan Rp7,22 triliun di SRBI.
Sepanjang pekan lalu, rupiah sempat menyentuh level terlemah di Rp15.570/US$, terlemah sejak pertengahan Desember lalu. Dolar AS cenderung perkasa karena berbagai data ekonomi AS yang dilansir kurang mendukung ekspektasi pasar akan potensi penurunan bunga The Fed pada Maret nanti.
Sementara pekan ini, selain dipengaruhi oleh posisi utang luar negeri RI yang dijadwalkan akan dirilis hari ini, juga data ekspor dan impor pada Desember, rupiah akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal di mana pasar menanti publikasi beige book The Fed.
Beige book The Fed memuat tinjauan kualitatif bank sentral terhadap perekonomian AS yang diterbitkan delapan kali selama setahun sebelum pertemuan rapat Komite Terbuka The Fed (FOMC). Beige book menjadi salah satu referensi bagi pasar dalam memperkirakan arah kebijakan bank sentral paling berpengaruh di dunia itu.
(rui)