Tidak ada nyawa yang dalam bahaya, katanya.
Þyrlumyndir af hrauninu sem rennur yfir Grindavíkurveg og inn í bæinn. pic.twitter.com/Zg9QIRPiix
— Fréttastofa RÚV (@RUVfrettir) January 14, 2024
Seperti dalam insiden gunung berapi sebelumnya baru-baru ini, penerbangan masuk dan keluar negara beroperasi seperti biasa. Diperkirakan akan terus berlanjut tanpa gangguan.
“Tidak ada cara untuk mengetahui” berapa banyak kerusakan yang mungkin dihadapi Grindavik karena “itu tergantung pada durasi letusan,” kata Benedikt Ofeigsson, seorang ahli geofisika di Kantor Meteorologi.
Meskipun pengukuran menunjukkan aktivitas yang berkurang di lokasi, Ofeigsson menambahkan, tingkat ketidakpastian tetap tinggi.
Saat ini ada dua celah terbuka di utara kota. Satu melintasi benteng pelindung yang sedang dibangun untuk melindungi kota, dan satu lagi berada di dalam penghalang.
Tanggul serupa telah diselesaikan sebelumnya untuk melindungi atraksi wisata utama Islandia, spa Blue Lagoon, serta pembangkit listrik HS Orka hf's Svartsengi, yang menyediakan pemanas bagi sekitar 30.000 penduduk semenanjung. Juru bicara Birna Larusdottir mengatakan pembangkit listrik tersebut beroperasi.
Gunung berapi tersebut tidak aktif selama hampir 800 tahun sampai awal 2020, ketika aktivitas seismik yang intens dimulai di semenanjung, dengan magma muncul pada tahun 2021. Letusan saat ini adalah yang kelima sejak saat itu.
Negara kepulauan, yang menyebut dirinya sebagai tanah api dan es, memiliki sekitar 30 sistem vulkanik dan lebih dari 600 sumber air panas. Ini adalah salah satu tempat paling aktif secara geologis di bumi karena posisinya di antara lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia di punggung tengah Atlantik.
Kematian akibat letusan jarang terjadi. Satu orang masih hilang di Grindavik setelah diduga minggu lalu jatuh ke retakan dalam yang terbentuk dalam aktivitas seismik baru-baru ini.
Salah satu peristiwa vulkanik paling mengganggu dalam sejarah negara Nordic itu terjadi pada tahun 2010, ketika Eyjafjallajokull meletus dalam ledakan yang melepaskan gumpalan abu begitu besar sehingga menghentikan lalu lintas udara di seluruh Eropa selama berminggu-minggu. Hal ini mengakibatkan pembatalan 100.000 penerbangan dan berdampak pada lebih dari 10 juta orang.
(bbn)
