Julia Fanzeres dan Alex Longley - Bloomberg News
Bloomberg, Harga Minyak naik setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Serangan ini diklaim sebagai respon ancaman Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, termasuk pengangkut bahan bakar dan barang.
Harga minyak mentah Brent naik 1,1% dan menetap di atas US$78 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik menembus US$72 per barel. Harga keduanya bahkan sempat melonjak lebih tinggi di awal sesi karena investor mengukur apakah eskalasi AS versus Houthi akan memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Presiden AS Joe Biden juga telah mengatakan, serangan hanya ditujukan pada sejumlah target yang memang digunakan oleh kelompok yang didukung Iran tersebut. Sejumlah perusahaan tanker mulai meragukan keamanan jalur Laut Merah. Houthi sendiri juga menyatakan akan merespon serangan AS dan Inggris.
Patokan global harga minyak mentah Brent saat ini sedang menguji rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023. Jika harga menembus US$81 per barel, hal ini dapat memacu pembelian tambahan.
"Pasar energi telah mengalami penurunan harga yang signifikan akibat kenaikan risiko geopolitik yang sedang berlangsung," kata Dan Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
"Jika Brent akhirnya menembus di atas $81 per barel, hal ini dapat mendorong aksi beli dan "memaksa para algojo untuk mulai mengakuisisi posisi beli bersih."
Awal pekan ini, Houthi telah meluncurkan serangan terbesar terhadap pelayaran di Laut Merah, yang memicu peringatan pembalasan dari Washington. Iran juga menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Oman, yang semakin memperkeruh situasi.
Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2024. Houthi mulai menyerang kapal-kapal pada pertengahan November 2024, seolah-olah untuk mendukung Hamas, dan telah mengatakan bahwa mereka tidak akan mundur sampai Israel mengakhiri serangannya ke Gaza.
Serangan Houthi mendorong banyak pengirim komersial untuk mengalihkan kapal-kapal mereka Ke ujung selatan Afrika, dari pada mengambil risiko melewati jalur air yang terhubung ke Terusan Suez. Hingga saat ini, pasar tanker minyak sebagian besar terhindar dari dampak terburuk.
Para trader mengawasi dengan cermat apakah Iran akan terseret ke dalam konflik tersebut karena hal itu dapat mengancam suplai minyak di wilayah yang memproduksi sepertiga minyak mentah dunia. Premi risiko perang sebelumnya telah menurun di tengah-tengah produksi yang cukup dari produsen non-OPEC+ dan pertumbuhan permintaan yang melambat.
Harga Minyak Mentah
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik 0,9% menjadi US$72,68 per barel di New York.
Brent untuk penyelesaian Maret naik 1,1% menjadi US$78,29 per barel.
(bbn)