“Di situlah nanti pemerintah akan memberikan pelatihan, fasilitas, dan sebagainya. Setelah UMKM mulai, yang kedua pemerintah akan membantu membuka akses agar UMKM bisa mendapatkan pembiayaan dengan bunga yang rendah (KUR),” kata Ganjar dikutip Sabtu (13/1/2024).
Ketiga, setelah UMKM naik kelas, pemerintah akan memberikan pendampingan sehingga pelaku UMKM dapat memasarkan produknya baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam dialog tersebut, Ganjar juga menanggapi pertanyaan mengenai sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, yang saat ini belum optimal dan bahkan terkesan bersaing.
Menurut pandangan Ganjar, BUMN pada dasarnya tidak melulu bicara soal laba, tetapi menjadi pioner sektor-sektor yang belum berkembang.
“Apabila ada sektor mulai tumbuh, sepatutnya dipercayakan untuk melibatkan swasta dalam pengembangan selanjutnya. Jadi, kalau ada BUMN yang punya turunan bukan hanya anak usaha, juga cucu-cucu bahkan cicit-cicit perusahaan dan bersaing dengan swasta. Ini yang harus diperbaiki,” ujar Ganjar.
Sementara itu, terkait isu energi bersih, Ganjar menjelaskan bahwa peralihan ke energi bersih perlu dilakukan secara bertahap. Padahal, Indonesia masih mempunyai sederet sumber daya alam fosil yang dimanfaatkan.
Di sisi lain, masih ada potensi energi di dalam negeri yang dapat dimanfaatkan secara optimal, seperti energi panas bumi (Geothermal). Ganjar mengutarakan, dalam upaya mempercepat peralihan, pemerintah akan menjalin kemitraan erat dengan negara lain.
“Di Laut Tiongkok Selatan, Blok Alpha Delta di Laut Natuna, saya sampaikan itu dieksploitasi. Karena, satu, kita dapat gasnya. Kedua, geopolitiknya kita menguasai. Ketiga, lapisan pertahanannya akan kita bikin di sana. Jadi dapat ketiga-tiganya dan menyerap tenaga kerja,” tutur Ganjar.
(mfd/spt)