Logo Bloomberg Technoz

Mata Uang

Perubahan (%)

SGD/USD

-0,14

MYR/USD

0,15

THB/USD

-0,58

PHP/USD

-0,52

JPY/USD

-0,17

KRW/USD

0,07

HKD/IDR

-0,13

INR/USD

0,3

CNY/USD

-0,38

Sumber: Bloomberg

Inflasi AS Masih 'Bandel'

Dolar AS mendapat angin dari rilis data inflasi. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, terjadi inflasi sebesar 3,4% year-on-year (yoy) pada Desember. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,1% yoy.

Sementara laju inflasi inti sedikit melambat. Pada Desember, inflasi inti berada di 3,9% yoy. Lebih rendah ketimbang November yakni 4% yoy.

Inflasi di AS masih belum bisa mengarah ke target 2% yang dicanangkan bank sentral Federal Reserve. Loretta Mester, Presiden The Fed Cleveland, menilai data inflasi terbaru sepertinya membuat penurunan suku bunga acuan tidak bisa ditempuh dalam waktu dekat.

“Saya rasa Maret terlalu awal untuk menurunkan suku bunga. Saya pikir kami butuh lebih banyak bukti. Inflasi Desember memperlihatkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan dan salah satunya adalah kebijakan moneter yang restriktif,” terang Mester dalam wawancara bersama Bloomberg Television.

Harapan akan penurunan suku bunga acuan dalam waktu dekat menjadi sentimen positif bagi dolar AS. Hasilnya, dolar AS berjaya di hadapan berbagai mata uang Asia, tidak terkecuali rupiah.

(aji)

No more pages