Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa serangan militer Washington dan sekutunya, Inggris, terhadap sasaran Houthi di Yaman itu bersifat "defensif". Biden juga memperingatkan tindakan tambahan jika Houthi, yang didukung Iran, terus menyerang kapal di Laut Merah.
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin, yang masih dirawat di rumah sakit setelah didiagnosis menderita kanker prostat, mengatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh AS dan Inggris bertujuan untuk "melemahkan" kemampuan Houthi untuk menargetkan jalur pelayaran internasional.
Dalam tanggapannya, Houthi menyebut serangan AS dan Inggris terhadap posisi kelompoknya di Yaman sebagai "kebodohan terbesar dalam sejarah mereka" dan memperingatkan bahwa kedua negara itu akan "menyesal" telah melakukan serangan terhadap Yaman.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan serangan itu membunuh sedikitnya lima anggota pasukan bersenjata kelompoknya dan melukai enam lainnya. Saree juga memperingatkan bahwa serangan yang dilakukan oleh AS dan Inggris tidak akan berhenti tanpa konsekuensi.
"Musuh Amerika dan Inggris memikul tanggung jawab penuh atas agresi kriminalnya terhadap rakyat Yaman, dan hal ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tidak dihukum," tegas Saree, seperti dilansir Al Arabiya.
(ros)