"Karena itu, kami berharap pemerintah agar segera bersikap dan menciutkan lahan produksi Vale ini," tegasanya, sekaligus menyinggung beberapa lahan konsesi milik Vale di Sorowako, Sulawesi Tengah itu juga tak benar-dimaksimalkan.
Negosiasi harga 14% saham Vale Indonesia yang harus didivestasikan kepada MIND ID memang hingga kini masih terus bergulir.
Bahkan, kedua negosiasi tersebut terbilang masih alot dan terkatung-katung selama beberapa bulan belakangan, atau setelah proses head of agreemenet (HoA) ditandatangani pada November tahun lalu.
Musabab alotnya kesepakatan tersebut lantaran kedua perusahaan tidak kunjung mencapai titik temu terkait dengan banderol harganya. Pemerintah diketahui meminta harga diskon untuk pembelian saham dari harga pasar perusahaan berkode INCO itu.
Bahkan, beredar rumor bahwa pemerintah meminta saham Vale yang didivestasikan ke MIND ID dihargai Rp2.800/saham, atau nyaris separuh dari rerata harga pasar saham INCO saat ini berada di atas Rp4.000/lembar.
"Yang pasti harga [yang kami ajukan] di bawah yang ditawarkan oleh Vale," ujar Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga. Namun, di sisi lain, Vale menginginkan harga yang yang berda dari permintaan pemernitah tersebut.
Untuk diketahui, Vale Indonesia memang diminta untuk melakukan divestasi saham tambahan minimal sebesar 11% sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang akan berakhir pada Desember 2025.
Syarat tersebut untuk memenuhi 51% kepemilikan saham ke negara yang diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) No. 3/2020 tentang Perubahan atas UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
Adapun, induk perusahaan INCO, VBM sebelumnya memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO ke MIND ID tidak akan menggeser posisi VCL sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tambang nikel di Sorowako, Sulawesi itu.
Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke MIND ID.
Jika nantinya pelepasan saham itu resmi, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia masih hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID yang sebesar 34%.
Berdasarkan keterangan resmi VBM, setelah proses HoA divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco kuartal terakhir tahun lalu, kepemilikan VCL terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%, atau hanya beda 0,1% dengan MIND ID.
Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.
(ibn/wdh)