Kendati demikian, Asdo memastikan bahwa PMN tersebut tidak hanya digunakan untuk impor 3 KRL, namun untuk melakukan retrofit 19 trainset dengan PT Industri Kereta Api (Inka) hingga 2027 secara bertahap, dan pengadaan 24 trainset baru dengan Inka.
Sebelumnya, Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) dan PT INKA (Persero) menandatangani Kontrak Kerjasama Pekerjaan Retrofit Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) sebanyak 19 rangkaian (trainset) KRL.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan total anggaran yang diperlukan untuk retrofit atau penambahan teknologi baru pada rangka kereta KRL yang sudah ada atau eksisting mencapai Rp2,2 triliun.
Anggaran tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan pengadaan kereta baru yang biayanya bisa mencapai lebih dari dua kali lipat. Artinya, biaya pengadaan kereta baru bisa mencapai lebih dari Rp4,4 triliun.
“Bedanya retrofit dengan yang baru, yang baru pasti teknologi baru, kalau yang retrofit kita gunakan KRL lama tapi teknologinya di-upgrade. Mirip baru, tetapi rangkanya masih gunakan yang eksisting,” ujar Anne dalam agenda Sosialisasi dan Konferensi Pers Update Pekerjaan Retrofit Sarana KRL di Kantor KAI Commuter, Senin (6/11/2023).
(dov/ain)