"Namun, hal-hal prinsip lainnya sudah disepakati, soal manajemen dan soal lainnya kalau nantinya BUMN jadi pemegang saham mayoritasnya," kata dia.
Tidak berbeda dengan Arya, Corporate Secretary MIND ID Hery Yusuf mengatakan saat ini MIND ID dan Vale juga telah memiliki kesepakatan secara prinsip.
Akan tetapi, Hery memastikan negosiasi harga hingga saat ini masih belum mencapai kesepakatan final atau definitif. "Saat ini masih negosiasi kesepakatan definitif, termasuk perjanjian-perjanjian legal yang diperlukan," ujarnya.
Pemerintah memang sebelumnya meminta diskon untuk pembelian saham dari harga pasar perusahaan berkode INCO itu.
Bahkan, beredar rumor bahwa pemerintah meminta saham Vale yang didivestasikan ke MIND ID dihargai Rp2.800/saham, atau nyaris separuh dari rerata harga pasar saham INCO saat ini berada di Rp4.130/lembar.
Saat dimintai konfirmasi soal itu, Arya mengatakan, "yang pasti harga [yang kami ajukan] di bawah yang ditawarkan oleh Vale."
Untuk diketahui, Vale Indonesia memang diminta untuk melakukan divestasi saham tambahan minimal sebesar 11% sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang akan berakhir pada Desember 2025.
Syarat tersebut untuk memenuhi 51% kepemilikan saham ke negara yang diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) No. 3/2020 tentang Perubahan atas UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
Adapun, induk perusahaan INCO, VBM sebelumnya memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO ke MIND ID tidak akan menggeser posisi VCL sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tambang nikel di Sorowako, Sulawesi itu.
"Setelah transaksi, VCL akan mempertahankan eksposur ekonomi yang signifikan dengan nonpengendali kepentingan dan terus memberikan tingkat pengaruh tata kelola yang kuat melalui Dewan Komisaris," papar korporasi tambang mineral itu dalam pernyataan resminya, November.
Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke MIND ID.
Jika nantinya pelepasan saham itu resmi, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia masih hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID yang sebesar 34%.
Berdasarkan keterangan resmi VBM, setelah proses head of agreement (HoA) divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco kuartal terakhir tahun lalu, kepemilikan VCL terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%, atau hanya beda 0,1% dengan MIND ID.
Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.
Meski demikian, hingga saat ini, belum diketahui secara pasti berapa porsi saham yang dilepas oleh VCL dan Sumitomo ke MIND ID dalam proses divestasi kali ini.
(ibn/wdh)