Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menuntut kelompok Houthi dari Yaman mengakhiri serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Mereka juga meminta Houthi membebaskan kapal Galaxy Leader yang dioperasikan Jepang, yang ditahan oleh kelompok tersebut tahun lalu.
Sebelas anggota dewan pada Rabu memberikan suara. Dalam pernyataan yang dirilis melalui situs resmi DK PBB, mereka menyerukan Houthi untuk "segera menghentikan semua serangan yang menghambat perdagangan global dan hak kebebasan navigasi serta perdamaian regional."
Ketentuan utama resolusi tersebut mencatat hak negara-negara anggota PBB, sesuai dengan hukum internasional, "untuk mempertahankan kapal mereka dari serangan, termasuk serangan yang melanggar hak dan kebebasan navigasi."
Ketentuan ini merupakan dukungan implisit terhadap Operation Presperity Guardian, satuan tugas angkatan laut multinasional pimpinan AS, yang dibentuk pada Desember 2023 guna melindungi pelayaran komersial dari serangan Houthi.

Empat anggota, Aljazair, China, Mozambik, dan Rusia, memilih untuk abstain. Tidak ada yang memberikan suara menentang. Sebagai anggota tetap DK PBB, China dan Rusia mempunyai hak veto, namun memilih untuk tidak menggunakannya.
"Pesan dunia kepada Houthi hari ini jelas. Hentikan serangan-serangan ini segera," kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara, seperti yang diberitakan oleh Al Jazeera.
"Dengan resolusi ini, Dewan telah memenuhi tanggung jawab untuk membantu memastikan arus bebas transit yang sah melalui Laut Merah terus berlanjut tanpa hambatan," tambah Thomas-Greenfield.
Houthi sebelumnya mengklaim menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau menuju Israel sebagai protes terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza. Namun, banyak dari kapal-kapal tersebut tidak memiliki hubungan yang jelas dengan Israel. Sehingga, banyak pihak yang mulai menghindari daerah tersebut.
(del/roy)