Bahkan sebelum masa jabatannya sebagai pemimpin LDP berakhir pada September, penurunan lebih lanjut dalam persetujuan dapat mendorong partainya untuk mencari penggantinya, meskipun tidak ada pemilihan umum yang harus diadakan hingga tahun 2025.
Sebagian besar anggota parlemen LDP adalah anggota faksi yang bertindak sebagai partai di dalam partai, yakni menggalang dana mereka sendiri dan mempromosikan anggota mereka untuk posisi-posisi penting di pemerintahan.
Skandal ini terjadi pada akhir tahun lalu ketika dukungan Kishida menurun karena banyak pemilih tidak senang dengan penurunan pendapatan riil seiring dengan kenaikan inflasi. Pada awalnya, dia menanggapi dengan menghentikan acara penggalangan dana akhir tahun, tetapi kemudian, saat dia berusaha mempertahankan jabatannya, dia mengubah kabinetnya.
Seorang anggota parlemen LDP telah ditangkap sejak saat itu, dan beberapa lainnya, termasuk mantan menteri kabinet, ditanyai oleh jaksa karena tuduhan bahwa mereka gagal menyatakan dana yang dikumpulkan dari penggalangan dana yang diadakan oleh fraksi partai. Dukungan masyarakat pun terus berkurang.
Kebanyakan dari mereka yang menghadapi tuduhan adalah anggota faksi yang sebelumnya dipimpin oleh mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe. Kelompok ini sebagian besar mendukung Kishida karena ia mengikuti rencana Abe, mantan bosnya yang telah lama menjabat.
Uchiyama mengatakan bahwa Kishida tidak mungkin tunduk pada seruan oposisi untuk menghapus sistem faksional, sehingga dampaknya terhadap dukungan publik kemungkinan besar akan diredam.
(bbn)