Sementara dari pasar pendapatan tetap, tingkat imbal hasil surat utang RI, INDOGB terlihat bergerak bervariasi dengan yield acuan 10 tahun naik tipis 0,1 basis poin ke kisaran 6,7%. sementara tenor 5 tahun yield-nya turun 2,6 basis poin ke kisaran 6,53%.
Adapun surat utang RI berdenominasi dolar AS, INDON, semua tenor mencatatkan penurunan imbal hasil terutama tenor panjang 30 tahun turun 1,5 basis poin. Sedang tenor 10 tahun bertahan di 5%, tergerus tipis 0,6 basis poin.
Pelaku pasar terlihat optimistis bahwa penurunan bunga The Fed tahun ini akan terjadi sesuai prediksi yakni mulai Maret nanti.
Di pasar swap, para pelaku pasar menaikkan lagi 'taruhan' pemangkasan bunga The Fed mulai Maret nanti dengan probabilitas kembali naik jadi 66%, dari semula 60% meski masih belum setinggi pekan lalu di angka 70%.
Data inflasi AS akan diumumkan malam nanti atau pagi waktu Amerika. Inflasi AS pada bulan terakhir tahun lalu diperkirakan
Negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data inflasi Desember 2023, nanti malam waktu Indonesia atau Kamis pagi waktu setempat.
Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan inflasi naik jadi 3,2% pada Desember dari bulan sebelumnya di 3,1%. Sementara inflasi inti Desember diperkirakan melandai ke kisaran 3,8% year-on-year dari tadinya 4%.
Data inflasi ini penting karena mempengaruhi pertimbangan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) dan pada akhirnya sangat mempengaruhi pergerakan pasar global mengingat posisi Amerika yang dominan dalam perekonomian dunia dengan kedigdayaan dolar AS sebagai mata uang perdagangan global.
Bila inflasi AS mencatat penurunan, itu akan memberikan penguatan bahwa perjuangan menaklukkan inflasi sejak 2022 di negeri itu melalui pengetatan moneter secara agresif, sudah berada di jalurnya. Dengan begitu, The Fed berpeluang mengendurkan kebijakan agar pengetatan moneter tidak sampai melahirkan resesi.
Kepala Ekonom untuk Amerika Serikat dari Bloomberg Economics Anna Wong dalam analisis terbaru menilai, laporan inflasi Desember nanti malam akan memberikan suntikan keyakinan pada The Fed bahwa disinflasi mengalami kemajuan yang menggembirakan.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Desember diprediksi naik 0,16% secara bulanan sehingga membawa inflasi tahunan di posisi 3,1%, tidak berubah dibanding November.
Sementara inflasi inti AS bulan lalu diprediksi akan naik 0,18% month-to-month (mom), lebih kecil dibanding perkiraan pasar sebesar 0,3%, dengan inflasi inti tahunan akan di 3,8% di mana itu menurun dibanding November sebesar 4%.
"Diskon harga saat musim liburan dan disinflasi dari penurunan impor China kemungkinan besar akan mendorong penurunan inflasi inti sementara inflasi inti sektor jasa juga melemah," katanya.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kemungkinan akan bergerak mendekati 3% dibandingkan target 2% The Fed. "Pengambil kebijakan The Fed cenderung melihat langkah-langkah tahunan dalam jangka waktu tiga dan enam bulan untuk menilai kemajuan disinflasi," kata Wong seperti dikutip pada Kamis (11/1/2024).
(rui/aji)