Sementara inflasi inti AS bulan lalu diprediksi akan naik 0,18% month-to-month (mom), lebih kecil dibanding perkiraan pasar sebesar 0,3%, dengan inflasi inti tahunan akan di 3,8% di mana itu menurun dibanding November sebesar 4%.
"Diskon harga saat musim liburan dan disinflasi dari penurunan impor China kemungkinan besar akan mendorong penurunan inflasi inti sementara inflasi inti sektor jasa juga melemah," katanya.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kemungkinan akan bergerak mendekati 3% dibandingkan target 2% The Fed. "Pengambil kebijakan The Fed cenderung melihat langkah-langkah tahunan dalam jangka waktu tiga dan enam bulan untuk menilai kemajuan disinflasi," kata Wong seperti dikutip pada Kamis (11/1/2024).
Lebih lanjut, dalam perhitungan Bloomberg Economics, bila asumsi itu benar, inflasi IHK tahunan tiga bulan akan turun jadi 2,8% dari sebelumnya 3,4%, sementara di rentang enam bulan akan tetap di 2,9%. Keduanya berada di bawah ambang batas psikologis penting di 3%.
Sedangkan inflasi inti dalam enam bulan ke depan, perkiraan kami, rata-rata akan sebesar 0,23% yang setara dengan inflasi inti 2,8% year-on-year dan akan bertahan di kisaran itu," jelas Wong seperti dikutip pada Kamis (11/1/2024).
Prediksi Bloomberg Economics lebih kecil untuk angka inflasi IHK. Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan inflasi IHK Amerika pada Desember adalah sebesar 0,2% month-to-month dan 3,2% year-on-year, sedikit lebih tinggi dibanding November di angka 0,1% secara bulanan dan 3,1% untuk angka tahunan.
Konsensus pasar juga memperkirakan inflasi inti AS pada Desember naik 0,3%, sama dengan bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi inti tahunan diperkirakan ada di angka 3,8% dibanding bulan lalu 4%.
Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams memberi pernyataan, kebijakan moneter The Fed saat ini sudah cukup ketat untuk membawa inflasi kembali ke target bank sentral. Namun, menurutnya, bank sentral masih membutuhkan lebih banyak bukti bahwa inflasi AS benar-benar sudah rendah sebelum memulai pivot atau menurunkan bunga.
"Ketika inflasi sudah rendah dan perekonomian juga pasar tenaga kerja sudah kembali seimbang, perkiraan saya tingkat bunga juga akan ikut turun," jelas Williams seperti dilansir dari Bloomberg News, Kamis (11/1/2024).
Yang terbaru, JPMorgan Asset Management memperkirakan The Fed mungkin memangkas bunga pada tahun ini dengan total penurunan lebih besar ketimbang perkiraan pasar mengingat perekonomian AS terlihat semakin melambat.
"Pasar saat ini memperkirakan penurunan sekitar 1,5% dan itu mungkin menjadi hal yang rasional. Namun, dalam situasi perekonomian lebih buruk, [penurunan] bisa lebih dari itu," kata Seamus Mac Gorain, Head of Global Rates in London JPMorgan Asset Management yang mengelola dana sekitar US$2,9 triliun.
Di pasar swap, para pelaku pasar menaikkan lagi 'taruhan' pemangkasan bunga The Fed mulai Maret nanti dengan probabilitas kembali naik jadi 66%, dari semula 60% meski masih belum setinggi pekan lalu di angka 70%.
(rui/aji)