Logo Bloomberg Technoz

Hester Peirce, Komisioner di SEC, menjadi salah satu pihak yang paling vokal mendorongnya ETF Spot Bitcoin masuk ke perdagangan Wall Street walaupun Ketua SEC Gary Gensler meyakini bahwa produk ini tidak teregulasi dan berpotensi menjadi sarana penipuan dan manipulasi, dalam berbagai kesempatan.

“Masih ada beberapa bagian yang harus dilalui, tetapi ini adalah tonggak sejarah yang besar,” kata Peirce.

Dengan ETF Spot Bitcoin, memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke token di akun pialang tradisional mereka, alih-alih salah satu perusahaan startup asli kripto yang berada di bawah pengawasan pemerintah yang semakin meningkat pasca serangkaian skandal dan kebangkrutan sektor ini.

Efek Kenaikan BItcoin Pada Periode penantian Persetujuan Produk Investasi ETF Spot. (Dok: Bloomberg)

Penggiat kripto selama bertahun-tahun berpendapat bahwa dana spot yang berinvestasi langsung dalam Bitcoin, akan bermanfaat bagi investor dan akan membantu mendekatkan industri ini ke dunia keuangan tradisional yang lebih teregulasi.

Keputusan persetujuan SEC muncul setelah Grayscale Investments memenangkan kemenangan penting atas SEC. Pengadilan banding federal telah membatalkan penolakan permohonan Grayscale untuk mengubah trust Bitcoin menjadi ETF.

Pengadilan menyebut penolakan tersebut “sewenang-wenang dan berubah-ubah" karena komisi tersebut gagal menjelaskan perlakuannya yang berbeda terhadap produk serupa. ETF yang menyimpan Bitcoin berjangka disetujui pada tahun 2021.

Terlepas dari itu semua Gensler masih bersikap keras pada ETF dan meminta investor tetap berhati-hati dengan berbagai risiko yang terkait dengan Bitcoin dan produk yang nilainya terkait dengan kripto.

“Meskipun kami menyetujui pencatatan dan perdagangan saham ETF Bitcoin spot tertentu hari ini, kami tidak menyetujui atau mendukung Bitcoin,” kata Ketua SEC Gary Gensler dalam sebuah pernyataan.

(wep)

No more pages