"Intinya seorang pemimpin akan terus mampu menjaga kewibawaan kepemimpinannya selama menjadi payung bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan, tanpa pilih kasih, dan berjuang bagi kepentingan bangsa, rakyat, san negara sampai nafas terakhir," kata dia.
Awal pekan ini Menko Polhukam Mahfud MD, diketahui menerima 22 orang yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil Petisi 1000 di kantor Kemenko Polhukam. Mereka yang hadir antara lain Faizal Assegaf, Marwan Batubara, hingga Letjen Purn Suharto.
"Mereka menyampaikan, tidak percaya pemilu ini dan berjalan kurang, oleh sebab itu nampaknya sudah berjalan kecurangan-kecurangan. Sehingga mereka minta ke Menko Polhukam untuk melakukan tindakan melalui Desk Pemilu yang ada," kata Mahfud usai menerima mereka.
Meski memiliki Desk Pemilu tapi, kata Mahfud, bidang tersebut tidak bisa masuk pada ranah penindakan, dan hanya bersifat pemantauan.
"Desk ini hanya mencatat kemudian mengkombinasikan, makanya kalau ada pelaporan ke Desk Pemilu Polhukam ya nanti kita kasihkan ke Bawaslu, ke KPU atau ke DKPP, tergantung kasusnya. Silakan aja," kata dia.
Dirinya bahkan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ikut campur soal usul dilakukannya pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.
"Jadi saya bilang, apakah Pak Mahfud setuju, saya tidak bilang setuju atau tidak setuju, silakan saja, tapi bawa ke DPR, jangan minta pemakzulan ke Menko. Kok minta pemakzulan ke Menko Polhukam. Enggak bisa," kata Mahfud.
(prc/ezr)
