Rupiah Diperkirakan Sulit Bangkit meski Dolar Melemah
Tim Riset Bloomberg Technoz
11 January 2024 07:35
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (11/1/2024), kemungkinan masih akan terbebani kewaspadaan pelaku pasar jelang rilis data inflasi Amerika nanti malam. Meski dolar AS ditutup melemah tadi malam, akan tetapi sepertinya masih akan sulit bagi rupiah untuk bangkit di kisaran yang signifikan.
Rupiah ditutup melemah 0,32% dalam perdagangan di pasar spot kemarin di kisaran Rp15.570/US$, sementara kurs tengah JISDOR Bank Indonesia, juga ditutup melemah di level tidak jauh berbeda. Adapun indeks dolar AS semalam ditutup melemah 0,2% ketika imbal hasil Treasury, surat utang AS, sebagian besar masih melanjutkan kenaikan.
Di pasar forward pagi ini, kontrak NDF rupiah bergerak semakin lemah ke kisaran Rp15.565-15.572/US$ memberi sinyal tekanan pada rupiah hari ini kemungkinan masih akan berlanjut.
Secara teknikal, rupiah juga memperlihatkan potensi pelemahan lebih lanjut menuju Rp15.580-Rp15.605/US$. Sedangkan level support selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.640/US$.
Nanti malam atau Kamis pagi waktu Amerika, data inflasi ekonomi terbesar di dunia itu akan diumumkan. Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan inflasi naik jadi 3,2% pada Desember dari bulan sebelumnya di 3,1%. Sementara inflasi inti Desember diperkirakan melandai ke kisaran 3,8% year-on-year dari tadinya 4%.