Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai menambahkan, caustic soda merupakan material penting untuk hilirisasi nikel. Caustic soda menjadi salah satu bahan baku pemurnian dari nikel. Selain itu, caustic soda juga digunakan untuk industri sabun dan deterjen.
Indonesia sendiri diprediksi mengalami defisit hingga 462 kilo ton caustic soda pada tahun 2026. “Posisi caustic soda sangat penting untuk pengembangan electric vehicle (EV), yang saat ini masih banyak diimpor,” tutur Edi.
Kemudian, TPIA juga akan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Krenceng, Cilegon. TPIA juga berkomitmen mencetak pertumbuhan eksponensial baik melalui pertumbuhan organik maupun ekspansi portofolio pada bisnis infrastruktur.
Sementara itu, progres proyek CAP2 masih dalam tahap rekonfigurasi. Adapun, proyek CAP2 yang memakan nilai investasi US$5 miliar ini telah dimulai sejak 2022 dan ditargetkan beroperasi komersial pada 2027.
(mfd/dhf)