"Aplikasi sosial dan kondisi ekonomi para kreator memelopori jalur baru untuk monetisasi di luar iklan," kata Lexi Sydow, direktur corporate marketing and insights di Data.ai.
"Tiktok meletakkan dasar melalui mekanisme pemberian tip kepada kreator. Pada 2024, monetisasi konsumen langsung dalam aplikasi sosial melalui pembelian dalam aplikasi diperkirakan akan tumbuh 150% menjadi US$1,3 miliar seiring dengan meningkatnya persaingan," lanjutnya.
Pengeluaran untuk aplikasi, bukan game, meningkat karena konsumen menghabiskan lebih banyak uang untuk streaming, konten buatan pengguna, dan aplikasi kencan.
Namun, pendorong pendapatan terbesar tetap iklan yang meningkat 8% pada 2023 menjadi US$362 miliar dan menyumbang dua pertiga dari penjualan seluler.
Hal ini membuat persaingan untuk menarik dan mempertahankan perhatian pengguna sangat penting karena Data.ai memperkirakan tahun 2024 akan menghasilkan US$402 miliar dalam pengeluaran iklan seluler global.
Konsumen terus meningkatkan waktu yang mereka habiskan untuk menggunakan smartphone. Indonesia menempati peringkat tertinggi dengan lebih dari 6 jam orang per hari. Rata-rata di antara 10 negara teratas tercatat menggunakan aplikasi selama 5 jam dan pengeluaran via aplikasi meningkat 3% pada 2023.
Menurut Data.ai, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, dan Turki semua mencapai pertumbuhan belanja aplikasi konsumen sebesar 25% atau lebih pada tahun ini.
Pengunduhan aplikasi belanja hemat asal China, Shein, dan Temu milik PDD Holdings Inc melonjak, tumbuh sekitar 140%.
Temu memimpin peringkat unduhan di 125 negara. Di negara lain, sektor perjalanan dan penjualan tiket mengalami peningkatan popularitas dan belanja, seiring dengan meningkatnya permintaan pascapandemi untuk acara dan pengalaman tatap muka.
Kecerdasan buatan (AI) menjadi jalur utama untuk menarik pengguna baru. AI generatif meningkat tujuh kali lipat, dan sub-segmen yang berbeda bermunculan seputar chatbot AI dan generator seni.
Aplikasi AI generatif melampaui US$10 juta dalam pengeluaran konsumen bulanan pada akhir 2023.
"Pertumbuhan kecerdasan buatan ini juga mendukung fitur tersemat di hampir semua sektor seluler, membuka jalan bagi gelombang inovasi digital yang baru," kata laporan Data.ai.
(bbn)