Sementara Cardano (ADA) mengalami penurunan 4,5% ke level US$0,5 dengan raihan Avalanche (AVAX) di US$34,27 atau anjlok 7,3% dalam 24 jam terakhir. Solana (SOL) mencatatkan pertumbuhan -3,3% ke posisi US$98,15. Dogecoin (DOGE) milik Elon Musk berada di level US$0,078 atau turun 2,1%.
Analis memperkirakan besok Rabu waktu Amerika Serikat (AS) menjadi tenggat keputusan ETF Spot Bitcoin, juga atas beberapa aplikasi akan diajukan pada saat itu.
“Penambahan ini ke daftar panjang liku-liku alur yang mengejutkan dalam upaya 10 tahun lebih untuk membawa ETF Bitcoin spot ke pasar,” kata Nate Geraci, presiden The ETF Store, sebuah perusahaan advisor.
Ophelia Snyder, presiden 21Shares mengatakan drama dalam 24 jam terakhir tidak akan memengaruhi proses yang terjadi selanjutnya. “Tidak mungkin setelah 10 tahun bekerja, hal ini dapat diselesaikan tanpa drama di menit-menit terakhir,” terang dia.
“Itu tidak ada dalam kartu bingo saya hari ini.”
Pedagang kripto mayoritas mengambil posisi beli lebih banyak untuk mengurangi risiko yang terkait dengan hasil negatif untuk ETF. Dalam perhitungan rasio put-to-call tergambar posisi lebih tinggi.
Rasio ini sering dilihat sebagai ukuran dalam menganalisis sentimen pasar; bahwa semakin tinggi rasio, semakin banyak trader yang berasumsi bearish terhadap harga.
“Apa yang telah kami lihat, dari data mendukung bahwa posisi call dalam jumlah besar selama 24 jam terakhir telah mendorong put lebih mahal daripada call untuk pertama kalinya sejak September,” kata Chris Bae, CEO di Enhanced Digital Group, sebuah perusahaan perdagangan derivatif.
“Hal ini bertentangan dengan pergerakan harga spot yang mencapai level tertinggi baru semalam dan dengan demikian menunjukkan bahwa para partisipan ingin mengunci keuntungan menjelang berita ETF.”
Para trader opsi telah bersikap bullish terhadap Bitcoin dan makin optimis atas peluang disetujuinya ETF hingga membuka kelas aset ini kepada lebih banyak investor.
Ketua SEC Gary Gensler ‘Penghambat’ Utama ETF Bitcoin
Ketua SEC Gary Gensler terus mengulang perkataannya bahwa kripto penuh tipu daya dan mengandung banyak pelanggaran. Pasca kebangkrutan bursa FTX dan diadilinya sang pemilik, Sam Bankman-Fried, diikuti keruntuhan pasar pada tahun 2022, SEC terus bersikap keras.
SEC di bawah Gensler dan pendahulunya di era Trump, Jay Clayton, menolak mengizinkan produk semacam itu diluncurkan. Ia beralasan pelarangan demi perlindungan investor dan mencegah manipulasi pasar.
Namun SEC terbukti kalah dalam sidang pengadilan tahun lalu saat melawan gugatan utama dengan manajer aset kripto Grayscale Investments, yang memicu spekulasi bahwa regulator harus menyetujui ETF spot.
Perselisihan ini terjadi karena keinginan Grayscale Bitcoin Trust dengan nilai US$29 miliar untuk mengubahnya menjadi produk ETF.
- Dengan asistensi David Pan dan Allyson Versprille.
(fik/wep)