Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa dirinya tak akan mau di-bully karena hal-hal yang dia sampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan rohani. Oleh karena itu apabila ada pihak yang tidak setuju dengan hal yang dia ungkapkan maka jangan membalas dengan perundungan melainkan harus dengan argumen.
Megawati menegaskan dia juga mendapatkan dua gelar profesor dan 10 gelar doktor honoris causa.
Hal ini juga yang membuat dia merasa percaya diri pada saat harus menjadi penasihat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berisi para peneliti doktor hingga profesor.
"Waktu saya mengenalkan saya ibu Megawati Soekarnoputri, gelar saya dua profesor 10 honoris causa doktor gitu kan, lho ya lho jadi kalau saya ngomong, itu tidak tidak benar dari keilmuan dapat dipertanggungjawabkan, dari rohani dapat dipertanggungjawabkan kalau ada yang mau membantah saya datang jangan saya di-bully jangan saya dipotong-potong kalau ngomong," kata Megawati dalam pidato kebangsaan di acara HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
"Coba ayo saya selalu bilang sini kalau enggak setuju catat nama mbak Puan ngomong mama kalau ngomong jangan keras-keras, no! saya ingin mengatakan kepada rakyat saya bahwa kalian itulah sebenarnya pemegang kekuasaan di republik ini, jadi jangan takut untuk diintimidasi," ujar dia lagi.
Di samping itu, dia juga menekankan dalam Pemilu 2024 ini tak boleh ada bullying 'perundungan' karena dirinya telah menyiapkan diri.
"Kalau kali ini, kalau dalam kampanye ini saya di-bully, saya sudah punya lho yang namanya pengacara-pengacara," lanjut Mega.
Pada forum acara PDIP sebelumnya, dia mengatakan juga sudah membuat janji bahwa dia tak akan tinggal diam jika ada yang mem-bully dirinya.
(prc/ezr)