Logo Bloomberg Technoz

"Seperti yang telah dinyatakan, Tentara Rakyat Korea (KPA) akan meluncurkan serangan militer segera jika musuh melakukan provokasi sekecil apa pun," tegas Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Reuters.

Pernyataan tersebut muncul setelah militer Korsel mengatakan bahwa Korut telah menembakkan lebih dari 60 peluru artileri pada Sabtu (6/1) di dekat perbatasan kedua negara. Penembakan itu dilakukan menyusul penembakan lebih dari 200 artileri Korut sehari sebelumnya.

Dilaporkan bahwa Korut juga menembakkan sekitar 90 peluru artileri lagi pada Minggu (7/1), yang merupakan penembakan ketiga berturut-turut sejak kedua negara tegang pada Jumat (5/1). Pyongyang mengklaim bahwa penembakan artileri yang dilakukan di batas kedua negara bukan bentuk ancaman.

Terbaru, Kim Jong Un meningkatkan kampanye tekanan terhadap Korea Selatan dengan menyebutnya sebagai "musuh utama", dalam upaya nyata untuk memengaruhi pemilihan umum yang akan datang di negara tetangganya itu.

Kim mengatakan dalam sebuah kunjungan ke pabrik amunisi bahwa sudah waktunya untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang paling memusuhi Korea Utara, demikian laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Rabu.

Dia menambahkan bahwa Seoul "telah melakukan konfrontasi yang kejam dengan mata merah untuk menggulingkan rezim dan sistem sosial kami selama hampir 80 tahun."

Pernyataan tersebut menambah tekanan yang diberikan Kim kepada pemerintahan Presiden Korea Selatan yang konservatif, Yoon Suk Yeol, dengan melakukan latihan tembak di dekat perbatasan laut yang telah menjadi lokasi konfrontasi yang mematikan.

(ros/hps)

No more pages