Bloomberg Technoz, Jakarta - Penggunan vape di Indonesia meningkat hampir naik seratus kali lipat dalam waktu 10 tahun. 

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto dari hasil survei yang dilakukan, prevelansi perokok elektrik atau vape di Indonesia naik 100 kali lipat. 

“Pada remaja meningkat dibanding 2016. Situasi pengguna rokok elektronik di Indonesia dibanding negara lain naik 25%. Masyarakat Indonesia yang memakai vape jauh lebih tinggi dari Swiss, Kanada, dan negara maju lain. Berada di peringkat pertama di dunia,” kata Agus di webinar PB IDI.

Dari hasil survei yang dilakukan pada 2021 diketahui alasan menggunakan vape karena rokok elektronik dianggap tidak berbahaya dibandingkan rokok konvensional.

“Saat disurvei mereka mengatakan kadar nikotin rokok elektronik lebih rendah, bisa digunakan sebagai terapi untuk berhenti merokok. Ada juga yang berasalan karena berkaitan dengan rasa dan mengikuti tren,” ujar Agus.