Bloomberg Technoz, Jakarta - Bagi Anda yang baru pertama kali ingin membeli Bitcoin karena efek kenaikan yang muncul dalam pemberitaan, penting untuk tahu akan risiko di balik istrumen koin digital ini. Panduan membeli Bitcoin menjadi penting sebelum ada memutuskan berinvettasi.

Bitcoin merupakan bentuk investasi yang volatil. Bagaimana tidak, jika saat ini terjadi kenaikan pada harga Bitcoin, tidak menutup kemungkinan dalam hitungan menit selanjutnya harga tersebut turun.

Pada beberapa negara, Bitcoin berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi pada beberapa negara masih ragu untuk menjadikan Bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran.

Sepanjang tahun 2023 aset digital paling berharga di dunia ini mengalami kenaikan sekitar 160% di tengah isu putusan setuju atau tidaknya oleh Exchange-Traded Fund (ETF) Spot Bitcoin oleh regulator Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC).

Pada awal tahun yang baru di 2024, kenaikan tinggi terjadi namun sesaat anjlok dipengaruhi oleh sentimen gagalnya persetujuan ETF Spot Bitcoin, diprediksi analis.

Gejolak terus terjadi hingga 10 hari awal tahun 2024, dimana terakhir kali pada Selasa (9/1/2024) waktu Amerika Serikat (AS), terjadi kenaikan efek postingan SEC yang menyatakan 'lampu hijau' atas dana yang diperdagangkan di bursa dengan aset dasar Bitcoin. Tak berlama lama diketahui twit ini palsu karena dilakukan oleh peretas akun medsos resmi SEC.