Logo Bloomberg Technoz

Pertimbangan lainnya untuk meningkatkan status Marapi dilakukan karena adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual, terekamnya gempa erupsi dan gempa embusan yang disertai dengan tremor dan menerus masih menunjukkan aktivitas Marapi masih tergolong tinggi dan laju emisi (fluks) gas SO2 yang dihasilkan dari aktivitas G. Marapi yang tergolong tinggi.

Kondisi tersebut di atas menurut Hendra dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung api yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.

"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.”

Status Gunung Marapi naik jadi Siaga, Selasa (9/1/2024)./dok. Kementerian ESDM

Gunung Lewotobi

Untuk Gunung Lewotobi Laki-Laki, PVMBG Kementerian ESDM menaikkan status gunung berapi di Flores Timur itu ke level Awas berdasarkan data instrumental yang diamati, selama periode 1—9 Januari 2024.

"Dalam periode tersebut, terjadi 3 kali gempa letusan/erupsi, 1 kali gempa guguran, 90 kali gempa hembusan, 1 kali gempa frekuensi rendah, 45 kali gempa vulkanik dangkal, 150 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, 14 kali gempa tektonik jauh, serta 5 kali gempa tremor menerus," ujar Hendra.

PVMBG juga mencatat pengamatan visual Gunungapi Lewotobi Laki-Laki yang menampakkan adanya asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan coklat dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 300—1.500 meter dari puncak. 


Terjadi letusan dengan tinggi 1.000—1.500 meter dari puncak dengan kolom abu letusan berwarna kelabu, serta guguran teramati dengan jarak luncur 300 meter dari puncak dengan arah luncuran ke arah utara hingga barat laut.


Dengan naiknya status Gunungapi Lewotobi Laki-Laki menjadi Level IV, PVMBG meminta masyarakat di sekitar Lewotobi Laki-Laki maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 km dari pusat erupsi dan sektoral 5 km pada arah barat laut-utara.


“Selain itu, masyarakat di sekitar Gunungapi Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” tegas Hendra.


"Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan disarankan memakai kacamata masker atau penutup hidung dan mulut apabila beraktivitas di luar rumah untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.”

(wdh)

No more pages