Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Kini harga si batu hitam resmi naik 5 hari beruntun.
Pada Rabu (9/1/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 135,65/ton. Melonjak 2,77% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 29 Desember atau 2 minggu terakhir.
Harga batu bara pun sah naik 5 hari beruntun. Selama 5 hari tersebut, harga bertambah 6,18%.
Usai anjlok nyaris 13% dalam sehari pada perdagangan perdana 2024, harga batu bara selalu naik. Sepertinya aksi bargain buying (membeli di harga murah) masih terjadi.
Selain itu, ternyata permintaan batu bara masih tinggi. Mengutip data Kpler, impor batu bara termal di Asia pada Desember tercatat 78,87 juta ton. Ini menjadi rekor tertinggi sejak Januari 2017.
China masih menjadi negara importir terbesar dengan 32,08 juta ton, yang menjadi rekor tertinggi.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih saja menghuni zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,7. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 39,07. Masih cukup jauh dari 20, yang berarti belum jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, ada kemungkinan batu bara akan terpapar tekanan jual sehingga harganya turun. Target support terdekat ada di US$ 133/ton. Penembusan di titik ini bisa membuat harga turun lagi menuju US$ 131/ton.
Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 142/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan harga batu bara naik lagi ke US$ 147/ton.
(aji)