China masih menjadi negara importir terbesar dengan 32,08 juta ton, yang menjadi rekor tertinggi.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih saja menghuni zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,7. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 39,07. Masih cukup jauh dari 20, yang berarti belum jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, ada kemungkinan batu bara akan terpapar tekanan jual sehingga harganya turun. Target support terdekat ada di US$ 133/ton. Penembusan di titik ini bisa membuat harga turun lagi menuju US$ 131/ton.
Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 142/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan harga batu bara naik lagi ke US$ 147/ton.
(aji)