Hyundai sedang mempelajari berbagai pilihan baterai untuk kendaraannya, termasuk baterai lithium-metal dan solid-state, kata Shin pada hari Selasa dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.
“Kami juga sedang mengerjakan bahan kimia yang berbeda untuk memastikan kami dapat memanfaatkan teknologi baterai tercanggih.”
Perusahaan ini secara agresif mengejar taksi udara dan telah menghabiskan hampir US$1 miliar untuk Supernal dalam waktu sekitar dua tahun sejak didirikan. Perusahaan tersebut telah membuka kantor pusat teknik di Irvine, California, dan fasilitas penelitian dan pengembangan baru di negara bagian yang sama.
Hyundai menargetkan AS untuk peluncuran awal dan pada akhirnya akan memperluas ke Asia dan Eropa. Perusahaan sedang mempertimbangkan lokasi produksi di seluruh AS tetapi belum mengambil keputusan, kata Shin.
“Kami akan mampu memanfaatkan dan memanfaatkan kemampuan manufaktur massal luar biasa yang dimiliki Hyundai Motor Group,” katanya.
(bbn)