Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) yang jatuh 25%, PT Galva Technologies Tbk (GLVA) ambruk 24,8%, dan PT Bumibenowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) anjlok 23,6%.
Indeks saham utama Asia lainnya justru menguat. Nikkei 225 (Tokyo), Topix (Jepang), Shenzhen Comp. (China), Straits Times (Singapura), KLCI (Malaysia), Shanghai Composite (China), PSEI (Filipina), dan SENSEX (India) yang berhasil menguat masing-masing 1,16%, 0,82%, 0,34%, 0,32%, 0,21%, 0,2%, 0,14% dan 0,14%.
Di sisi berseberangan, KOSPI (Korea Selatan), Hang Seng (Hong Kong), SETI (Thailand), terpangkas masing-masing, 0,26%, 0,21%, dan 0,1%. Jadi, IHSG adalah indeks dengan pelemahan paling buruk di Asia.
Sentimen yang menggerakkan indeks regional hari ini datang dari pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang memberi dukungan kuat atas optimisme pasar terkait peluang pivot suku bunga acuan Federal Funds Rate di 2024 ini.
Gubernur Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic menyatakan, inflasi AS sudah melandai melampaui perkiraan, dan kini sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target The Fed di 2%.
"Kami berada di jalur menuju 2% hari ini," kata Bostic pada Senin dalam sebuah diskusi yang dimoderatori oleh Rotary Club of Atlanta
Bostic mengulangi ekspektasinya untuk dua kali pengguntingan suku bunga acuan tahun ini, dan mengatakan kepada para jurnalis setelah acara tersebut bahwa ia memperkirakan penurunan pertama akan dilakukan pada Kuartal ketiga di tahun 2024.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman menyatakan, inflasi bisa turun ke target The Fed bila bunga dipertahankan di level saat ini 5,5%.
"Jika inflasi terus turun mendekati 2%, pada akhirnya akan menjadi hal yang tepat untuk memulai proses penurunan bunga untuk mencegah kebijakan jadi terlalu ketat," kata Bowman seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, Selasa (9/1/2024).
Atas sentimen tersebut, dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street finish di zona hijau. Indeks Nasdaq Composite menguat 2,2%, S&P 500 juga menghijau 1,41%. Sementara, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,58%.
(fad/aji)