Dikonfirmasi secara terpisah, Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengaku belum mendapatkan pengumuman resmi dari pemerintah soal hal ini, baik dalam bentuk surat maupun undangan untuk pembahasan pemangkasan kuota.
Namun, Ketua Umum Aismoli, Budi Setiyadi mengatakan sudah mendengar mengenai kabar bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang bakal memangkas kuota subsidi motor listrik di 2024 menjadi 50 ribu melalui media.
“Secara formal dari pemerintah belum menyampaikan pada kita, apakah disurati atau diundang. Tapi saya mendengar dari teman-teman media bahwa Pak Menperin Agus menyampaikan tahun ini target 50 ribu,” ujar Budi.
Budi mengatakan, pemangkasan tersebut sebenarnya tidak menjadi permasalahan. Namun berharap bahwa jumlah kuota bisa ditambah bila kuota 50 ribu tercapai.
Menurutnya, skema tersebut lebih baik dibandingkan memasang target yang tinggi di awal dan tidak bisa direalisasikan. Sehingga berpengaruh pada kinerja Kementerian Perindustrian.
“Kalau saya lebih baik skema sekarang di awal tidak terlalu banyak tapi nanti kalau sudah terlampau target 50 ribu bisa ditambah lagi. Tidak seperti kemarin 200 ribu yang terserap sekian dan berpengaruh kepada kinerja kementerian, jadi key performance indicator (KPI) tidak tercapai,” ujarnya.
Bloomberg Technoz sudah mencoba untuk menghubungi Kementerian Perindustrian melalui Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Hendro Martono melalui pesan singkat di Whatsapp. Namun, belum mendapatkan konfirmasi hingga berita ini ditayangkan.
Berdasarkan laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), kuota subsidi motor listrik di 2024 masih 600 ribu dan sudah terealisasi 10.077 dan sisa kuota adalah 589.923.
(dov/ain)